News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Arema dan Yuli Sumpil Dihukum Berat, Akankah Iwan Budianto Tepati Janjinya yang Satu ini?

Penulis: Aji Bramastra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aremania masuk lapangan saat babak kedua akan berakhir antara Arema FC melawan Persib Bandung dalam Lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (15/4/2018). Suporter Arema FC kecewa dan masuk lapangan akibat tim yang didukungnya empat pertandingan tidak meraih kemenangan. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO

TRIBUNNEWS.COM - Arema FC baru saja mendapat sanksi berat dari Komisi Disiplin PSSI buntut dari sejumlah pelanggaran disiplin pada laga Arema vs Persebaya. 

Arema mendapat sanksi berupa menggelar pertandingan tanpa penonton, berlaku hingga akhir musim ini.

Tak hanya itu, Arema juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp 100 juta.

Baca: Buntut Ricuh Arema vs Persebaya, Pentolan Aremania Yuli Sumpil Dilarang Masuk Stadion Seumur Hidup

Belum cukup, pentolan Aremania, Yuli Sumpil, dihukum tak boleh masuk stadion di seluruh Indonesia, seumur hidup. 

Hukuman ini jelas akan sangat berat bagi Arema.

Terbayang, kerugian yang dialami Arema karena harus kehilangan uang pendapatan dari uang tiket penonton.

Sebagaimana diketahui, dengan dukungan penonton yang begitu besar, tiket masuk jelas jadi pendapatan utama Arema.

Meski demikian, CEO Arema, Iwan Budianto, sebelumnya sudah pernah membahas apa tindakan Arema, bila benar Arema dijatuhi sanksi oleh PSSI.

Dikutip dari Surya Malang, Iwan Budianto selaku CEO Arema sekaligus Kepala Staf Ketua Umum PSSI, menegaskan Arema tak akan melakukan banding, apa pun hukuman yang nantinya akan diberikan.

Atas kejadian tersebut, Iwan Budianto meminta kepada Komisi Disiplin (Komdis) PSSI agar timnya itu diberi hukuman yang setimpal.

“Berikan hukuman setimpal atas pelanggaran disiplin yang telah dibuat oleh Arema FC," ujar Iwan, nukil BolaSport.com dari Surya Malang.

CEO tim itu juga berharap agar Komdis PSSI tidak ragu-ragu dalam menjatuhkan sanksi kepada Singo Edan.

Ia bahkan mengatakan untuk menghukum timnya tersebut dengan tegas sesuai dengan pelanggaran yang telah dilakukan.

“Jangan ragu dalam mengambil keputusan tegas sesuai kode disiplin,” katanya menambahkan.

Pria yang juga merupakan Kepala Staf Ketua Umum PSSI itu pun menegaskan tak akan melakukan banding, apa pun hukuman yang nanti didapat Singo Edan.

“Apapun hukuman yang akan diberikan, dipastikan Arema tidak akan melakukan banding,” janji Iwan Budianto.

Nah, apakah Iwan Budianto akan menepati janjinya ini?

Lewat Twitter resmi Arema, Iwan Budianto menegaskan akan menepati janjinya ini.

"Jangankan dihukum sampai akhir musim, Sejujurnya Arema FC ikhlas jika harus dihukum 10 tahun tanpa penonton dan sanksi lainnya, asalkan mampu membawa revolusi perubahan perilaku positif bagi suporter Indonesia. Kita siap menjadi martir perubahan kebaikan dalam sepakbola kita," 

"Kita tidak akan mengajukan banding. Namun akan berada di barisan terdepan untuk membangun kesadaran para suporter utamanya Aremania agar berubah menjadi lebih baik," tegas Iwan Budianto, lewat akun Twitter resmi Arema, @AremafcOfficial.

Sudah Lelah

Laga Arema vs Persebaya digelar dalam suasana berduka, yakni setelah tragedi terbunuhnya Haringga Sirla, suporter Persija yang tewas dikeroyok oleh oknum suporter Persib.

Sayang, alih-alih menunjukkan itikad positif dari suporter, laga ini justru diwarnai aksi tak simpatik dari oknum Aremania, suporter fanatik Arema.

Ironisnya, pelakunya justru tokoh pentolan Aremania, Yuli Sumpil.

Ironis, mengingat Yuli Sumpil selama ini dikenal sebagai sosok yang membuat Aremania menjadi suporter bola yang kreatif.

Sebelum pertandingan Arema FC kontra Persebaya Surabaya pada pekan ke-24 Liga 1 2018 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Jawa Timur, Sabtu (6/10/2018), Yuli Sumpil turun ke lapangan untuk mendekati tim lawan.

Dari rekaman video yang beredar di media sosial, Yuli Sumpil terlihat merobek-robek kertas di depan para pemain Persebaya.

Netizen menyebut Yuli Sumpil melakukan aksi teatrikal nan provokatif, yakni 'menyawer' pemain Persebaya.

Seorang Aremania lain, Fandy, juga sama turun ke lapangan, bahkan terlihat menantang kiper Persebaya, Alfonsius Kelvan.

Padahal, saat itu Kelvan sedang melakukan pemanasan pada jeda babak pertama.

Melihat hal itu, Yuli Sumpil yang berada sangat dekat dengan peristiwa tersebut, malah mendiamkan saja.

Untung saja ada para pemain Persebaya dan pihak Panpel Arema FC yang mencegah aksi oknum Aremania itu.

Yuli Sumpil juga mencoba mendatangi salah satu gawang dengan memberikan sebuah benda di sana.

Di stadion, jelas masih terdengar nyanyian lagu rasisme dari Aremania ke Persebaya dan pendukungnya, Bonek.

CEO Arema, Iwan Budianto, mengaku sangat kecewa dengan perilaku yang dilakukan oleh Yuli Sumpil.

"Iya saya sudah lelah mengingatkan dia," kata Iwan Budianto kepada BolaSport.com.

Tindakan tidak terpuji Aremania juga berlanjut saat pertandingan selesai.

Ada salah satu oknum suporter Aremania yang masuk ke dalam lapangan dengan terlihat merobek-robek bendera Persebaya.

Para pemain Arema FC langsung mengamankan oknum suporter tersebut.

Tak berselang lama, ada beberapa suporter Aremania yang masuk ke lapangan dan membuat pemain Persebaya berlarian ke dalam ruang ganti.

Dari tribun VVIP juga banyak botol berterbangan mengarah ke tim asuhan Djadjang Nurdjaman tersebut.

"Masih ada saja hal-hal seperti itu," keluh Iwan Budianto, yang kini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI tersebut. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini