TRIBUNNEWS.COM - Perempuan asal Amerika Serikat bernama Kathryn Mayorga sukses menarik perhatian media internasional menyusul kasus dugaan pemerkosaan yang dialaminya dari Cristiano Ronaldo.
Kathryn Mayorga menjadi perbincangan karena tindakan nekatnya berurusan dengan Cristiano Ronaldo.
Kathryn Mayorga secara blak-blakan mengakui jika dirinya adalah korban pemerkosaan yang dilakukan Cristiano Ronaldo pada 2009 silam.
Wanita asal Las Vegas itu mengakui hal tersebut kepada media Jerman.
Tak cuma mengakui hal tersebut di media, Mayorga serius membawa kasus tersebut ke jalur hukum dan menyewa pengacara.
Meskipun mengaku sebagai korban, tidak selamanya Kathryn mendapat simpati melainkan juga harus menerima beberapa hal buruk.
1. Terima banyak hujatan dan komentar pedas
Usai mengungkap kejadian beberapa tahun silam itu, Kathryn malah menerima berbagai hujatan di media sosial.
Banyak netizen merasa Kathryn hanya melakukan hal tersebut untuk menaikkan pamor.
Alhasil, banyak netizen meninggalkan komentar tak menyenangkan di Instagram pribadi Kathryn.
"Yang Anda inginkan hanyalah ketenaran, tetapi tidak ada yang peduli karena tidak ada yang mengenal Anda," tulis akun @giovanni*****.
2. Dituduh ingin peras Ronaldo
Kasusnya tak kunjung menemui titik terang, Kathryn malah dituduh ingin memeras Ronaldo.
Wartawan asal Italia, Marco Bellinazzo, menyebut gugatan Kathryn Mayorga atas kasus pemerkosaan hanya untuk memeras Cristiano Ronaldo.