Pergerakan eksplosif winger mungil asal Papua itu mampu mengobrak-abrik pertahanan lawan dan berujung dengan gol bagi Tim Merah Putih.
Di samping bola mati dan permainan terbuka, Indonesia terbilang cukup beruntung karena mendapat dua gol "hadiah" dari lawan.
Mengapa disebut hadiah? Karena gol tersebut bermula dari kesalahan bek lawan di daerah berbahaya.
Namun, itu juga didukung dengan penempatan posisi yang baik dan keuletan yang ditunjukkan oleh pilar timnas U-19 Indonesia.
Gol pertama Indonesia di turnamen ini dicetak oleh Egy Maulana Vikri ke gawang Taiwan.
Menerima umpan silang Witan dari sayap kiri, Egy yang berada di kotak penalti memanfaatkan kesalahan bek Taiwan dalam menyapu bola.
Bola yang gagal dihalau itu langsung disempurnakan menjadi gol oleh pemain Lechia Gdansk tersebut.
Satu gol lagi yang memanfaatkan kesalahan bek lawan dicetak oleh Witan pada laga kontra UEA, Rabu (24/10/2018).
Diawali kesalahan kontrol Yousif Ali, Witan mencuri bola dan menggiring masuk ke kotak penalti UEA.
Pemain asal Palu itu kemudian melepaskan tembakan kaki kiri yang tak mampu dihalau kiper UEA Suhail Abdulla.
Gol Witan tersebut sangat krusial bagi kiprah timnas U-19 Indonesia di Piala Asia U-19.
Pasalnya, kemenangan 1-0 atas UEA membuat Indonesia lolos ke perempat final Piala Asia U-19 untuk pertama kali sejak 1978.
Indonesia lolos sebagai runner-up Grup A dengan poin 6, hanya kalah dari Qatar yang menjadi juara grup karena unggul head-to-head.
Di perempat final, Indonesia sudah ditunggu Jepang yang berstatus sebagai juara Grup A, Minggu (28/10/2018).