TRIBUNNEWS.COM - Soal isu Persib Bandung terlibat pengaturan skor, sudah banyak pihak yang mengeluarkan komentarnya termasuk dari pelatih, manajer, hingga bobotoh Maung Bandung.
Persib Bandung sedang diterpa masalah isu suap dan pengaturan skor.
Kejadian ini bermula dari beredarnya screenshoot (tangkapan layar) soal percakapan di aplikasi Whatsapp yang mengatakan ada tuduhan suap dan pengaturan skor saat Persib Bandung melawan PSMS Medan, Jumat (9/11/2018).
Pada laga tersebut, Persib yang bertindak sebagai tuan rumah mengalami kekalahan 0-1 dari PSMS Medan.
Dalam screenshoot tersebut, tuduhan muncul kepada Supardi Nasir, Ghozali Siregar, Ardi Idrus, dan Eka Ramdani yang dikatakan menerima suap dari tim lawan.
Tiga dari empat pemain tersebut memang kemudian sama sekali tak dibawa dan bermain kontra PSIS Semarang, Minggu (18/11/2018), hanya Ghozali Siregar yang turun, itupun hanya dari bangku cadangan.
"Beberapa pemain tidak kami mainkan karena memang mereka butuh beristirahat baik itu secara fisik ataupun pikiran. Karena seperti kalian ketahui dalam beberapa pekan ini jadwal kami sangat padat," ujar Mario Gomez soal absennya beberapa pemain Persib lawan PSIS.
Isu suap ini kemudian menjadi besar di media sosial dan tak pelak memaksa berbagai pihak mengeluarkan komentarnya.
Manajer Persib, Umuh Muchtar, menyangkal tuduhan suap terhadap pemain Persib tersebut.
"Kabar itu biadab ya, menuduh Supardi dan teman-temannya kena suap. Itu yang paling saya sayangkan. Sampai mereka tidak dibawa," kata Umuh Muchtar dilansir BolaSport.com, Senin (19/11/2018).
"Tidak benar itu, fitnah kabar tersebut. Mungkin saja yang menerima suap yang memfitnah mereka," ujarnya.
Tak hanya itu, Umuh mengatakan ia baka mengusut tuntas kabar miring tersebut.
”Saya akan mengusut fitnah itu, karena saya tahu juga orangnya siapa yang bilang," ucap Umuh.
Berbeda dari Umuh Muchtar, pelatih Persib, Mario Gomez, tak terang-terangan menanggapi hal ini, ia hanya berkata ada seseorang yang sengaja ingin menghancurkan Persib.
"Kami sudah 11 bulan dan membuat tim bagus, tetapi seseorang, yang kalian tahu itu siapa, menghancurkan tim ini dalam dua bulan. Kalian tahu?" ujar Gomez dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar.
"Dalam dua bulan ini, kami bertanding melawan banyak hal, banyak oran. Bukan hanya tim lawan, tetapi kami juga harus melawan wasit atau yang lainnya. Kami tak hanya istirahat karena kelelahan fisik, tetapi juga pikiran," kata Gomez.
Dari luar tim, para pendukung Persib alias Bobotoh ingin tim dan manajemen Persib terbuka satu sama lain.
Hal ini disampaikan oleh dirigen bobotoh, Yana Umar, yang meminta Persib untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.
"Secara internal itu harus cepat-cepat diselesaikan jangan sampai sebelum pertandingan masih keruh, seharusnya jangan. Jadi sebelum pertandingan, teh udah diberesin dulu ada apa, kenapa?," tutur Yana.
"Terus diskusi dong tim sama manajemen. Apa karena lawan PSMS Medan disalahkan beberapa pemain 'kan enggak bisa begitu, kan ini tim," ujar Yana.
Komentar juga muncul dari istri salah satu pemain Persib yang dituduh menerima suap, Supardi Nasir.
Istri Supardi, Ika Safitri, menyampaikan keresahannya lewat unggahan story Instagram akunnya, @alkazoraika
"Semoga Allah membalas semua kebaikan kalian. Maaf nggak bisa balas semuanya yang pasti kita harus waspada apa maksud mereka memfitnah suami saya," ujar Ika.
"Tidak masalah kalau mau membuang suami dari Persib karena rezeki Allah yang tentukan, tapi jangan pernah fitnah suami saya seperti itu karena untuk berpikir match-fixing aja dia nggak pernah apalagi sampai melakukannya," tulis Ika
Instastory tersebut sudah dihapus oleh Ika, namun netizen di Twitter sempat merekam kalimat tersebut dan mengunggahnya kembali.
Kabar ini juga membuat mantan pemain Persib yang kini bermain di Kuala Lumpur FA, Achmad Jufriyanto, ikut berkomentar.
"Kamu jauh sih syaikh, kalau dekat aku peluk @supardinasir2222," tulis Achmad Jufriyanto.
Unggahan Achmad Jufriyanto itu mendapat balasan dari Supardi di kolom komentar.
"Masya Allah syaikh @achmad16jupriyanto, jazakallah khoir atas pedulinya syaikh. Doakan saya kuat dan sabar menghadapi semua. Saya cinta tim dan teman-teman lokal kita karena Allah," tulis Supardi.