Pasalnya, klub yang disebut berafiliasi dengan mafia pengaturan skor Vigit Waluyo itu mendapat paling banyak hadiah penalti sepanjang kompetisi.
Hingga tersingkir di babak delapan besar, PSMP sudah 18 kali mendapatkan penalti dari wasit yang memimpin lapangan hijau.
Tak hanya itu, laga terakhir babak delapan besar Liga 2 antara PSMP dan Aceh United juga tak luput dari kontroversi.
Pemain PSMP, Krisna Adi Darma Tama, gagal melaksanakan tugasnya kala mendapat hadiah penalti pada menit terakhir pertandingan.
Yang menarik, eksekusi Krisna Adi melenceng jauh dari gawang Aceh United seolah sengaja membuang bola agar tak menjadi gol.
Alhasil, pertandingan berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Aceh United, sekaligus meloloskan Kalteng Putra ke babak semifinal.
Padahal dengan bermain imbang saja, PSMP bisa tampil di semifinal dan berpeluang promosi ke Liga 1.