TRIBUNNEWS.COM - Laga antara Arema FC kontra Sriwijaya FC pada partai terakhir Liga 1 musim 2018 dikabarkan telah diatur hasil akhirnya.
Kabar ini menyeruak setelah Manajer Sriwijaya, Ucok Hidayat menyatakan bahwa kapten mereka Yuu Hyun koo menerima tawaran suap sebesar Rp 400 juta.
Uang suap itu ditawarkan dengan harapan Sriwijaya mengalah kepada Arema.
Asisten Manajer Sriwijaya, Achmad Haris membenarkan kabar tersebut, namun tidak mengetahui siapa di balik dalang oknum penyuap.
"Benar, pemain kami ditawari oleh seseorang untuk mengatur skor. Kapten Kami Yu Hyun koo," kata Achmad Haris kepada wartawan.
"Dia ditawari uang sekitar Rp 400 juta untuk mengalah melawan Arema FC. Tapi, kami tidak mengetahui siapa orangnya. Sebab yang kami khawatirkan, itu hanya pancingan," ujarnya.
Hanya, Achmad Haris mengaku belum punya niatan untuk mengusut masalah ini terlalu dalam karena yakin timnya tetap akan fight pada laga terakhir.
"Kami juga belum melapor ke PSSI terkait percobaan pengaturan skor ini. Kami juga tidak ingin menanggapi lebih jauh," tuturnya. "Sebab yang kami khawatirkan, kami hanya dipancing saja. Jadi, kami akan fight melawan Arema FC," ucapnya.
Laga ini sendiri bernilai sangat penting buat Sriwijaya yang tengah terancam degradasi.
Jika kalah dari Singo Edan, kemungkinan besar klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan itu akan turun kasta.