TRIBUNNEWS.COM - Ketua Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Richard Sambera, mengaku mendapatkan 23 pertanyaan dari Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminial (Bareskrim) Polri terkait adanya dugaan match fixing atau pengaturan skor di persepakbolaan Tanah Air.
Selain Richard, Andreas Marbun selaku Sekjen BOPI juga diperiksa Bareskrim Polri di Gedung Ombudsman, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018).
Kedua tokoh penting di BOPI itu diperiksa mulai pukul 14.00 sampai 17.00 WIB.
Baca Juga: Rencana Chelsea Tukar Alvaro Morata dengan Gonzalo Higuain di Januari
Selama tiga jam di dalam ruangan, Richard dan Marbun harus menjawab apa yang disampaikan oleh pihak Bareskrim Polri demi menghentikan praktek match fixing.
Baca Juga: 3 Masalah yang Bisa Terselesaikan dengan Pertukaran Morata-Higuain
"Tadi saya ditanya sebanyak 23 pertanyaan dan lebih kepada siapa yang bertanggung jawab dalam pertandingan sepak bola," kata Richard.
"Tidak ada pertanyaan khusus dan hanya ke hal-hal umum terlebih dahulu," ucap Richard menambahkan.