TRIBUNNEWS.COM - PSSI baru saja menerbitkan beberapa Surat Keputusan (SK) review implementasi keputusan Komite Disiplin (Komdis) 2018.
Satu SK berfokus kepada pelanggaran disiplin oleh perilaku suporter yang mengakibatkan klub dijatuhi denda oleh PSSI.
Dalam surat itu, PSSI memutuskan untuk mengembalikan sebagian nilai denda kepada seluruh klub Liga 1 2018.
Kemudian, PSSI juga mencabut hukuman untuk suporter Persib Bandung yaitu bobotoh.
Bobotoh sebenarnya masih akan menjalani sanksi di kompetisi Liga 1 2019.
Sebelumnya, bobotoh dihukum untuk tidak boleh masuk stadion saat laga home di luar Pulau Jawa sampai akhir musim kompetisi 2018.
Mereka juga kena sanksi menyaksikan pertandingan home tanpa penonton di Bandung sampai setengah musim kompetisi 2019.
Hal itu terkait adanya satu anggota The Jak Mania yang tewas karena dikeroyok oleh oknum Bobotoh sebelum laga Persib vs Persija pada 23 September 2018.
Namun ada pertimbangan lain dari PSSI yang membuat sanksi itu dicabut.
"Jenis keputusan komdis yang dinilai tidak bisa dijalankan adalah larangan kepada (individu) untuk memasuki stadion dan larangan bagi penonton masuk/menonton pertandingan di dalam stadion tanpa menggunakan atribut, termasuk nyanyian, koreo dan semua hal yang terafiliasi dengan klub"
"Dua hal ini, PSSI menilai, dalam implementasinya tidak hanya mengalami kendala, akan tetapi justru berpotensi menimbulkan masalah baru, pelanggaran disiplin," tulis laman resmi PSSI pada Kamis (28/2/2019).
Karena hal itu, tidak hanya suporter Persib yang memperoleh kebebasan, tetapi suporter Arema FC yaitu Yuli Sumpil dan Fany bisa menyaksikan laga Singo Edan kembali.
Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria menjelaskan mengenai keputusan tersebut.
Dia menilai keputusan tersebut sudah diambil dengan sangat hati-hati dan dirasa sangat tepat demi upaya edukasi kepada suporter di Indonesia.
"Keputusan ini, diambil setelah dilalukan telaah panjang dan hati-hati. Dengan tujuan yang terukur, yaitu perbaikan kualitas penyelenggaraan pertandingan, dibarengi upaya edukasi supporter oleh Klub," ujar Tisha.
Keputusan itu baru berlaku di kompetisi kasta tertinggi, dan PSSI masih terus melakukan kajian untuk Liga 2.