News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Asia

Manajer Sebut Larangan Ezra Walian Bermain adalah Akal-akalan Vietnam Ganggu Konsentrasi Timnas

Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ezra Walian terancam tidak bisa membela timnas U-23 dalam kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Vietnam pada 22-26 Maret 2019.

Ezra Walian terancam tidak bisa membela timnas U-23 dalam kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Vietnam pada 22-26 Maret 2019.

TRIBUNNEWS.COM - Ezra Walian terancam tidak bisa membela timnas U-23 dalam kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Vietnam pada 22-26 Maret 2019.

Saat ini, Ezra Walian sudah bersama skuad timnas U-23 Indonesia di Hanoi, Vietnam.

Namun, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) belum bersedia menerima pendaftaran Ezra Walian.

Ezra terkendala membela timnas U-23 karena dia pernah memperkuat timnas U-23 Belanda di Kualifikasi UEFA U-17 pada 2013.

Oleh karena itu, AFC kini sedang menunggu informasi dari FIFA apakah membolehkan Ezra bermain untuk Indonesia.

Wide Ananda Putra sebagai manajer Ezra kepada Kompas.com, Kamis (21/3/2019), menuding Vietnam berperan penting di balik keputusan AFC tersebut.

"Ini akal-akalan Vietnam untuk ganggu konsentrasi timnas. Di Piala AFF U-22 kemarin, Marinus Wanewar juga disebut curi umur," tutur Wide kepada Kompas.com.

Pada Piala AFF U-22 2019, media Vietnam, 24h.com.vn, menulis bahwa Marinus diduga melakukan pencurian umur.

Baca: Juga Pernah Alami Kasus Serupa, Charyl Chappuis Beri Dukungan kepada Ezra Walian

Baca: FIFA Masih Beri Kesempatan bagi PSSI untuk Menjelaskan Status Ezra Walian

Tudingan itu muncul setelah Indonesia berhasil mengalahkan Vietnam pada pertandingan semifinal. Sementara soal Ezra Walian, Wide sangat menyayangkan keputusan AFC.

Dia menilai status Ezra bersama timnas Indonesia tidak perlu diperdebatkan lagi.

"Keputusan tidak masuk akal. Ezra pernah bermain di FIFA Match Day waktu lawan Myanmar (21 Maret 2017).

Pertandingan tersebut tercatat laga resmi FIFA sehingga semua pemain dapat caps senior," kata Wide.

Wide juga menyebutkan alasan lain menilai keputusan AFC tidak beralasan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini