TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman menyebut calon lawannya di semifinal Piala Presiden 2019, Madura United, merupakan tim dengan komposisi pemain merata dengan skil di atas rata-rata.
Untuk itu, saat keduanya bentrok leg 1 semifinal di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Rabu (3/4/2019), Djanur harus benar-benar waspada.
“Yang main 11 ditambah lagi yang di bangku cadangan, saya pikir sama baiknya. Lihat di situ masih ada Alfath (Faathier), masih ada Dane (Milovanovic), dan lainnya. Masih cukup materi mereka, sangat memadai,” terang Djanur setelah memimpin latihan tim di Lapangan Jenggolo, Senin (1/4/2019).
Tidak hanya mentereng dari sisi komposisi pemain, Djanur juga menyebut, secara permainan tim, Madura mengedepankan permainan kolektif.
“Mereka tidak hanya mengandalkan skill individu pemain, tapi secara tim mereka sudah melakukan pressing yang bagus, artinya secara tim mereka sangat oke,” tambah mantan pelatih Persib tersebut.
“Mereka (pemain Madura, red) merupakan pemain yang mayoritas memiliki skill di atas rata-rata, tapi mereka juga mengandalkan pressing, artinya semakin komplit tim ini,” ujar pelatih asal Majalengka tersebut.
Namun demikian, meski akan hadapi Madura, Djanur enggan laga ini disebut sebagai final dini, karena menurut Djanur, semua tim yang lolos semifinal merupakan tim-tim kuat.
Selain Madura United dan Persebaya, dua tim semifinalis lain adalah Arema FC dan Kalteng Putra.
“Sama saja (semua tim semifinal, red) memang Arema dan Kalteng tidak dianggap kuat, sama saja. Semuanya yang empat ini tim-tim kuat,” tutup Djanur.