Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Arema FC berpeluang mengulangi cerita sukses pada Piala Presiden 2017 di tahun ini.
Pasalnya, tim berjuluk Singo Edan itu kini tengah berada di babak final Piala Presiden 2019.
Jika tiga edisi sebelumnya laga final hanya digelar satu kali di Stadion Utama Gelora Bung Karno, final Piala Presiden kali ini diadakan dua kali dengan format home & away.
Di babak final, Arema FC akan bertemu dengan Persebaya Surabaya.
Persebaya akan menjadi tuan rumah leg pertama Final Piala Presiden pada tanggal 9 April, dan leg kedua diadakan di markas Arema pada 12 April 2019.
Laga tersebut dianggap sebagai final ideal lantaran kedua tim mampu tampil konsisten sepanjang gelaran Piala Presiden 2019.
Bahkan Persebaya Surabaya belum tersentuh kekalahan.
Guna menampung animo penonton yang tinggi, manajemen Arema FC langsung membuka loket penjualan tiket.
Ada tiga kategori tiket yang akan dijual yakni ekonomi dengan tarif Rp 35,000, VIP Rp 100.000, dan VVIP Rp 150.000.
"Kami memohon doa restu agar tahun ini mendapat momentum untuk kembali mengangkat gelar. Para pemain juga dalam motivasi tinggi. Meskipun ada sedikit kendala fisik, tetapi para pemain menunjukkan semangat tinggi untuk meraih juara," kata media officer Arema FC, Sudarmadji.
Sudarmadji menambahkan untuk laga Persebaya Vs Arema FC, ia meminta kepada semua pihak untuk tidak melihat sisi negatifnya.
Ia mengajak untuk melihat duel klasik dari sisi positifnya.
"Pertemuan dua tim ini menjadi bukti bahwa Jawa Timur menjadi barometer sepak bola Indonesia. Saya rasa akan lebih baik jika ekspos yang dilakukan merupakan prestasi kedua tim. Sehingga kedua tim juga nantinya bisa menampilkan permainan maksimal," ucapnya.
Djanur Ingin Ulangi Prestasi Persib di Persebaya
Jika Arema FC punya kenangan manis pada 2017, pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman punya catatan apik di 2015 pada ajang Piala Presiden.
Pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman berharap kembali mengulangi kenangan manis saat membawa Persib Bandung juara Piala Presiden 2015 lalu bersama Persebaya saat ini.
Terlebih, dari tim lain yang lolos ke semifinal Piala Presiden 2019, Djanur adalah satu-satunya pelatih yang pernah mengangkat Piala Presiden tersebut.
Di tim barunya, Persebaya, Djanur berharap Bajul Ijo bisa seperti Persib yang mampu menjadi juara Piala Presiden.
“Saya berharap sejarah (juara Piala Presiden, red) kembali terulang untuk saya pribadi. Bisa membawa juara Persebaya, itu harapannya. Mudah-mudahan ini kesampaian,” terang Djanur usai pimpin latihan tim di Lapangan Jenggolo, Senin (1/4/2019).
Namun demikian, dengan ambisi tersebut, Djanur berharap dirinya tidak lengah, apalagi lawan yang akan dihadapinya merupakan tim-tim besar.
Persebaya melenggang ke final, usai melewati hadangan Madura United, tim bertabur bintang yang merka kalahkan dengan skor aggregat 4-2.
Meski begitu, Djanur menyebut dirinya sudah terbiasa hadapi laga-laga berat menentukan. (Tribunnews.com/Abdul Majid/Surya)