TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Kapten tim Arema FC, Hamka Hamzah mengungkap cita-citanya yang ingin menjadi pelatih sepak bola usai gantung sepatu.
Tak tanggung-tanggung Hamka Hamzah berkeinginan menjadi pelatih Timnas Indonesia bahkan tim-tim Eropa.
"Saya ingin menangani timnas senior. Tentunya sebagai seorang pelatih," ujar Hamka Hamzah, Jumat (26/4/2019).
Keinginan Hamka Hamzah menjadi seorang pelatih Timnas Indonesia bisa saja terealisasi.
Hamka Hamzah sebelumnya pernah beberapa kali membela Timnas Indonesia di ajang internasional.
Ia tercatat membela Timnas Indonesia sejak tahun 2004 pada ajang Piala Tiger.
Pemain berusia 35 tahun ini juga pernah membawa Timnas Indonesia keluar sebagai runner up Piala AFF 2010.
Kala itu, Timnas Indonesia kalah dari Timnas Malaysia pada final leg pertama di kandang lawan dengan skor 0-3.
Meski sempat dibalas pada final leg kedua di Indonesia dengan skor 2-1, Timnas gagal menjuarai Piala AFF 2010.
Saat ini, Hamka Hamzah memiliki Lisensi kepelatihan C AFC.
Hamka Hamzah mengaku, akan terus mengikuti kursus kepelatihan lainnya untuk menjadi seorang pelatih.
Mantan pemain Sriwijaya FC ini menambahkan, ingin mengangkat prestasi Timnas Indonesia di kancah dunia.
"Saya ingin membawa Timnas Indonesia untuk menjadi juara," ungkap Hamka Hamzah.
"Saat ini Timnas senior harus lebih diutamakan karena berpengaruh pada peringkat Indonesia di FIFA," sambung dia.
Tak hanya itu, Hamka Hamzah mengaku, juga ingin bisa melatih tim-tim Eropa.
"Sebagai pemain, saya memang tidak bisa bermain di sana. Karena itu, saya harus bisa melatih di Eropa," katanya.
Berperan atas Perekrutan Pemain Asing Bagi Arema FC
Bergabungnya Sylvano Comvalius ke Arema FC dalam bursa transfer pemain jelang Liga 1 2019 ternyata melibatkan peran Hamka Hamzah, kapten Arema FC.
Hamka Hamzah menjadi penghubung antara manajemen Singo Edan dengan Sylvano Comvalius sebelum terjadi kesepakatan kontrak berdurasi dua musim itu
"Jadi sebelum lawan Kalteng Putra di Piala Presiden, Hamka chat ke saya. Dia mengirimkan chat dia dengan Sylvano Comvalius yang ingin main di Arema. Kebetulan kami butuh striker, lalu direksi langsung meminta untuk dieksekusi," kata Ruddy Widodo, General Manager Arema FC, Rabu (24/4/2019) malam.
Setelah terjadi komunikasi, pihak Arema FC langsung bertemu dengan Sylvano Comvalius dan agennya untuk membahas soal harga.
Tak mau menyebutkan besaran nilai kontrak yang telah disepakati, Ruddy menegaskan jika nilai yang disepakati kedua belah pihak merupakan nilai yang paling ideal untuk Arema FC dan Sylvano Comvalius..
"Pada prinsipnya kalau jodoh mau ke mana? Kami sedang mencari dan kebetulan dia juga ingin main di Arema jadi pas. Ketemu harganya. Sebenarnya ada nama lain, tapi kami putuskan untuk kerjasama dengan Comvalius. Kami lihat track recordnya saat di Liga Indonesia," jelasnya.
"Mudah-mudahan puzzle terakhir ini Arema bisa lebih baik lagi," harap pria asal Madiun itu.
Julukan Baru 'Comvalion'
Baru diperkenalkan ke awak media, Rabu (24/5/2019) malam, Sylvano Comvalius striker baru Arema FC sudah mendapat julukan baru.
Dari aremania suporter Singo Edan, Comvalius mendapat julukan 'Comvalion' yang merupakan perpaduan nama Comvalius dan Lion (Singa simbol Arema FC).
Mendapat julukan itu, Sylvano Comvalius mengaku senang karena kedatangannya disambut baik oleh para suporter Arema FC.
"Nama yang bagus, semoga saya bisa membawa Arema FC ke depan lebih baik," kata Sylvano Comvalius, Kamis (25/4/2019).
Pemain 31 tahun itu menjelaskan, dirinya dengan Arema FC seakan telah ditakdirkan untuk bersama, terlebih dengan tanggal lahir dirinya dan Arema FC yang hanya beda satu hari.
Arema didirikan pada 11 Agustus 1987 dan Comvalius lahir 10 Agustus 1987.
"Sehingga ketika saya dapat tawaran gabung ke klub ini saya tidak pikir lama, menurut saya ini waktu yang tepat bagi saya kembali ke Indonesia," jelasnya.