Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PSSI sudah menetapkan KLB dilaksanakan pada 13 Juli 2019 dengan tiga agenda, yakni revisi statuta PSSI, revisi kode pemilihan PSSI, serta memilih anggota baru untuk komite pemilihan dan komite banding pemilihan.
PSSI juga mengatakan FIFA melalui surat resminya menyarankan pemilihan 15 anggota komite eksekutif (termasuk ketua umum dan dua wakil ketua umum) dan 12 anggota, agar dilakukan saat kongres biasa PSSI Januari 2020.
Melihat jadwal agenda tersebut, terutama pemilihan Ketua Umum PSSI yang akan dilaksanakan pada awal tahun 2020, asisten manajer Persipura Jayapura, Bento Madubun justru menduga ada suatu yang janggal.
“Ya aneh, dengan latar belakang hiruk pikuk setelah satgas berhasil mengungkap, pikiran kita ini mau bersih-bersih ternyata kan tidak. Ini jalan terus,” kata Bento
“Ada di benak kita ada yang sedang berusaha melanggengkan kekuasaan kan jadi gitu. Kalau benar gitu kita sayangkan. Semoga dugaan kita tidak benar. Kalau benar kita sayangkan. Jangan karena kekuasaan kita korbankan yang lain. Jangan sampai aparat tersinggung,” sambungnya.
Atas dasar itu, Bento menginginkan agar pemilihan Ketua Umum PSSI yang baru bisa dipercepat.
Apalagi, kini masyarakat Indonesia menurutnya sudah kehilangan kepercayaan pasca Satgas Antimafia Bola mengungkap kasus pengaturan skor yang sudah menyeret petinggi-petinggi PSSI antara lain: Hidayat, Johar lien Eng, Dwi Irianto dan Joko Driyono
“Persoalan kita sekarang sepak bola indonesia terbentur pada trust dan persepsi. Ada persepsi buruk masyarakat dan kepercayaan masyarakat yang hilang terhadap sepak bola kita, karena apa yang baru saja dikuak oleh satgas membuka mata semua orang. Ini yang harus kita bereskan. Caranya, tidak ada jalan lain secepat mungkin kita bersihkan,” tegasnya.