TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - PSIS Semarang U-18 yang disiapkan untuk kompetisi Liga 1 U-18 tahun ini sudah selesai melakukan seleksi yang diadakan sejak 30 April hingga 3 Mei 2019.
Sebanyak 28 pemain yang resmi didapatkan ada empat pemain berstatus jebolan PSIS U-16 tahun lalu.
Yakni Dyas Bagus Widayanto, Gregorius Alfonsus Rote, M Bagus Pamungkas, dan M Ibnu Iqbal.
Selain itu, PSIS banyak merekrut pemain-pemain dari klub lokal di Kota Semarang.
Seperti dari Diklat Terang Bangsa, Diklat Diponegoro Muda, dan PPLP Jawa Tengah.
Direktur Akademi PSIS, Muhammad Ridwan menuturkan, lebih dari 50 persen merupakan pemain alas Akademi Sepakbola di Kota Semarang.
Alasan mengambil pemain asal Akademi di Semarang karena memang memprioritaskan pemain asal Kota Lumpia.
Bila ada pemain dari luar kota Semarang yang memiliki kualitas sama dengan pemain asli Semarang, otomatis pemain dari luar Semarang tersebut yang tersingkir.
"Kami masih prioritaskan pemain dari Semarang untuk menghuni Akademi. Tapi tidak menutup kemungkinan kami juga mengambil talenta terbaik dari luar Semarang. Jadi penilaian kami, jika ada dua pemain dengan tipe yang sama denn nilai delapan. Pasti kita ambil pemain dari Semarang," kata Ridwan, Selasa (7/5/2019) petang.
Sebelumnya, perekrutan memprioritaskan pemain dari akademi di Semarang ini juga diberlakukan untuk tim PSIS U-16.
Adapun untuk awal latihan tim PSIS U-18 akan diadakan mulai Kamis (9/5/2019) di Lapangan Mardi Sunarto, Semarang.
"PSIS U-16 sudah berkompetisi, dan PSIS U-18 sudah selesai Seleksi. Ada 17 pemain dari Akademi di Semarang. Nantinya program dari U-18 ini cukup mepet. Tanggal 15 Juni sudah kompetisi mau tidak mau kami harus segera melakukan persiapan," jelas Ridwan.
Mantan penggawa Timnas Indonesia ini menambahkan, konsep akademi yang diterapkan di PSIS mengambil dari Filosofi Sepakbola Indonesia (Filanesia) pengembangan dari PSSI.
"Konsep yang kami pakai di Akademi PSIS berbasis filosofi Filanesia (Filosofi Sepak Bola Indonesia). Ini panduannya sudah ada dari PSSI, kami tinggal menjalankannya saja," kata Ridwan.
Sementara itu, Direktur Teknik PSIS, Setyo Agung Nugroho menjelaskan, pihaknya dari jajaran direksi Mahesa Jenar menekankan untuk memprioritaskan pemain asal Semarang.
"Kita diwajibkan mempunyai tim akademi. Kalau tahun lalu kamo diwajibkan hanya cukup tim U-16 dan U-19, sekarang inj ada U-16, U-18, dan U-20. Itu harus satu paket yang harus dipunyai akademi PSIS. Kami serahkan semua ke Coach Ridwan. Kami tekankan, minimal harus ada 50 persen anak-anak dari Semarang," ucap Agung.