TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Pengurus Pusat (PP) The Jakmania, memastikan bahwa mereka akan memboikot laga pekan kedua Liga 1 2019 antara tuan rumah PSIS Semarang dan Persija Jakarta.
PSIS Semarang akan menjamu Persija Jakarta pada lanjutan Liga 1 di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Minggu (26/5/2019).
Penyebabnya, tiket berjumlah dua ribu lembar yang diperuntukkan fans tim tamu, dihargai Rp175 ribu untuk kategori tribune barat B dan C.
Padahal, pada laga sebelumnya saat PSIS Semarang menjamu Kalteng Putra, harga tiket untuk kategori yang sama hanya dipatok Rp75 ribu.
Untuk ukuran pertandingan tandang di wilayah sekitaran Jawa Tengah, The Jak Mania bisa dipastikan akan hadir menemani perjuangan Persija.
Karena itu, Ketua Umum The Jakmania, Tauhid Indrasjarief, menilai bahwa kebijakan PSIS tersebut adalah upaya mencari keuntungan sebesar-besarnya dari pendukung Persija itu.
Sementara itu, CEO PSIS, Yoyok Sukawi, beralasan bahwa kenaikan harga tiket sengaja dilakukan untuk mengurangi minat kedatangan Jak Mania ke Magelang.
Hal itu tak terlepas dari keinginan pihak keamanan yang tak mau terlalu direpotkan dengan pertandingan sepak bola di tengah situasi panas politik nasional.
Mahalnya harga tiket dengan tuduhan mencari keuntungan besar dari pendukung tim tamu sebenarnya bukan hal baru di sepak bola.
Teranyar, dua klub Inggris, Manchester United (MU) dan Liverpool, sama-sama mengeluh soal mahalnya harga tiket yang dijual tuan rumah Barcelona saat menjamu mereka.
Barcelona berjumpa MU dan Liverpool pada ajang Liga Champions, masing-masing pada babak perempat final dan semifinal.
Fan MU dan Liverpool harus merogoh dalam-dalam koceknya untuk membeli selembar tiket away di Camp Nou, kandang Barcelona, seharga 102 poundsterling atau sekitar Rp1,8 juta.
Bedanya, pendukung MU serta Liverpool tetap berangkat menyaksikan laga tandang ke markas Barcelona.
Sebagai apresiasi klub, MU dan Liverpool sama-sama menerapkan kebijakan serupa, yakni melepas tiket harga mahal untuk pendukung Barcelona saat datang ke Old Trafford dan Anfield.
Pendapatan dari harga mahal tiket untuk pendukung Barcelona itu kemudian dijadikan subsidi oleh MU dan Liverpool kepada para pendukungnya yang berangkat ke Catalunya.