Beruntung bagi The Gunners dapat membalikkan keadaan di laga kandang.
Di sisi lain, Arsenal takluk empat kali dalam lima partai final di kompetisi antarklub Eropa.
Termasuk ketika takluk atas Galatasaray lewat adu penalti di Final Piala UEFA tahun 2000.
Namun pada final Liga Eropa musim ini, Arsenal memiliki kepercayaan diri yang tinggi.
Sentuhan Unai Emery membawa laju tim Meriam London ini ke fase akhir di kancah Eropa.
Unai Emery tercatat cebagai pelatih aktif yang mampu menjuarai Liga Eropa secara tiga kali berturut-turut (2014,2015, dan 2016).
Hasil itu dia raih bersama Sevilla.
Baca: Akhirnya, Klub China Ini Merasakan Kekalahan dengan Mimpi Buruk Eks Pemain Chelsea
Jika mampu menjuarai Liga Eropa musim ini, maka membuka peluang Arsenal untuk tampil di kompetisi antar klub tertingggi di Eropa, Liga Champions.
Sedangkan bagi Chelsea, kemenangan dalam laga nanti akan memberikan tropi pertama untuk Maurizio Sarri.
Ambisi dan target untuk memenangkan gelar juara Liga Eropa tentu ditekadkan oleh kedua tim.
Namun untuk laga final nanti, beberapa pemain pilar dari masing-masing tim kemungkinan absen dan diragukan tampil.
Di bawah mistar gawang Chelsea, Kepa Arrizabalaga tentu jadi pilihan utama Sarri, sementara di tembok pertahanan The Blues, Antonio Rudiger bakal absen karena cedera.
Andreas Christensen dipercaya akan mengganti peran Rudiger.
Krusial bagi Chelsea di lini tengah, N'Golo Kante masih diragukan tampil sejak awal karena cedera lutut pada sesi latihan Sabtu (25/5) lalu.
Baca: Arsenal Akan Senang Hati Menyambut Kembalinya Alexis Sanchez dari Man United