TRIBUNNEWS.COM - Nama Habil Marati, mantan manajer timnas Indonesia, tengah menjadi sorotan setelah ditetapkan sebagai tersangka perencanaan pembunuhan 4 tokoh nasional.
Keterlibatan Habil Marati dalam kasus perencanaan pembunuhan 4 tokoh nasional diungkap oleh pihak kepolisian.
Pada sesi konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (11/6/2019), polisi membeberkan fakta-fakta soal kasus rencana pembunuhan empat tokoh nasional.
Keempat tokoh tersebut adalah Menko Polhukam Wiranto, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.
(Baca Juga: Kekalahan Telak dari Yordania Bisa Rugikan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022)
Dituturkan pihak kepolisian, Habil Marati berperan dalam kasus kepemilikan senjata api dengan motif pemufakatan jahat untuk melakukan rencana pembunuhan.
Selain itu, Habil juga diketahui memberikan sejumlah uang yang kemudian dibelikan senjata untuk mengeksekusi keempat tokoh tersebut.
"Tersangka kedelapan yang kami amankan adalah saudara HM (Habil Marati)," ucap Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam Indradi seperti dikutip BolaSport.com dari Tribun Medan.
"Jadi uang yang diterima tersangka KZ berasal dari HM. Maksud tujuan untuk pembelian senjata api, juga memberikan uang Rp60 juta langsung kepada HK untuk biaya operasional dan juga pembelian senjata api," katanya menambahkan.