Baca tanpa iklan
Madura United vs Persebaya Piala Indonesia, Perubahan Strategi dan 3 Pilar Bajul Ijo
TRIBUNNEWS.COM - Laga Madura United vs Persebaya lega 2 perempat final Piala Indonesia akan berlangsung di Stadion Gelora Ratu Pamekasan, Madura, Kamis (27/6/2019) pukul 15.30 WIB.
Hasil leg pertama perempat final Piala Indonesia, Persebaya dan Madura United berbagi skor, yakni 1-1.
Jelang menghadapi Madura United nanti, Persebaya dilanda masalah yang cukup berat, Tiga pilar utama Persebaya diprediksikan absen pada laga nanti.
Mereka diantaranya, Hansamu Yama (lutut kiri bermasalah), Misbakus Solikin (cedera engkel kaki kanan), dan M. Hidayat (kram betis kanan).
"Hansamu dan Hidayat akan kami lihat recovery-nya sampai H-1. Sebelum itu, besok akan dilakukan pemeriksaan untuk memastikan cederanya seperti apa," ujar dr Pratama Tommy Wicaksana, dokter tim Persebaya, dikutip dari situs resmi klub.
Baca: Persebaya Surabaya Lakoni Pertandingan Berat di Babak Delapan Besar leg 2 kata Djadjang Nurdjaman
Perubahan Strategi Madura United dan Persebaya
Sebelum bertemu Madura United pada Kamis mendatang, kedua kesebelasan mendapat hasil berbeda di Liga 1 2019.
Madura United imbang lawan Persib, sementara Persebaya raih kemenangan pertama di kompetisi teratas Liga Indonesia tersebut.
Kemenangan ini bukanlah suatu hal yang mudah, butuh 4 pekan bagi anak asuh Djadjang Nurdjaman untuk meraihnya.
Perubahan strategi juga tampak dilakukan oleh Djanur, sapaan akrab pelatih Persebaya.
Saat lawan Borneo FC, Amido Balde tidak diturunkan, Djanur menggunakan formasi 4-3-3, Manucher Dzhalilov, Oktafianus Fernando, dan Osvaldo Haay di lini depan Persebaya.
Hasilnya cukup baik, top skor Piala Presiden 2019 itu memberikan dua asisst dari gol yang dicetak Oktafianus Fernando dan Ruben Sanadi.
Baca: Madura United vs Persebaya Surabaya: Hansamu Yama Pranata Diragukan Tampil
Baca: Persebaya Surabaya Menang Borneo FC Kurang Beruntung kata Roberto Carlos Mario Gomez
Persebaya mengandalkan kecepatan pemain depan yang dimiliki. Serangan tersebut ditambah dengan dukungan Misbakus Solikin yang mampu mengatur ritme dengan lini belakang.