Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR – Setelah sukses menggelar Liga Kompas Kacang Garuda U-14 musim 2018/2019, Liga Kompas kembali memilih 18 pemain terbaiknya yang akan dikirim ke Swedia.
18 pemain yang masuk ke dalam tim LKG-SKF Indonesia itu akan mengikuti kompetisi Gothia Cup 2019 pada 14-20 Juli 2019.
Sebelum bertolak ke Swedia, tim LKG-SKF hari ini, Minggu (30/6/2019) mengadaan uji coba dengan SSB Cipta Cendikia.
Laga yang dimenangkan LKG-SKF dengan skor 8-0 itu merupakan rangkaian dari acara pelepasan tim dengan teman ‘Meet The World’ di The Lodge at Jagorawi Golf and Country Club, Bogor.
“Perekrutan pemain sudah kita dapatkan dari 30 pekan jalannya Liga Kompas, kemudian penilaian 30 pekan itu kita ambil 44 pemain, terus kita seleksi jadi 24. Kemudian kita proses lagi masuk ke latiha rutin sampai dua bulan terus kita kerucutkan menjadi 18 pemain ini,” kata Jumahari pelatih LKG-SKF.
Sementara itu, untuk persiapan jelang ke Swedia, Jumhari akan kembali melatih anak asuhnya yang kali ini terfokus untuk adaptasi cuaca di Swedia dan mengasah mental para pemain.
“Untuk persiapan sendiri ini sudah masuk bulan kedua, tinggal sekarang adaptasi cuacan dan persiapan mental untuk menghadapi lawan di Gothia,” kata Jumhari.
“Saya tekankan ke pemain itu mental. Karena skill itu kan rata, tinggal mental yang di asah. Biasanya untuk seusia ini yang paling dominan itu di mental, makanya kita asah mental ini biar punya kepercayaan diri yang baik,” jelasnya.
Tim LKG-SKF direncanakan bertolak ke Swedia pada 12 Juli 2019. Namun, jelang keberangkatan, para pemain masih harus menjalani persiapan pada 4-7 Juli.
Berikut 18 nama pemain LKG-SKF:
Muhammad Adlin Cahaya Prastya, Muhammad Ridho Julian, Muhammad Sultan Jati Dibrata, Muhammad Faqih Azhar, Kaka Irawan, Raka Cahyana Rizky, Qori Kautsar, Adre Arido Geovani, Yardan Yafi, Muhammad Faiz Maulana, Khansa Hardyan Saputra, Tegar Andrie Shevanton, Andriano Saputra, Mulkan Hanif Alfaris, Rizky, Muhammad Cahya Gumilang, Muhammad Naufal Putra dan Muhammad Rendy Apriansyah