News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 1

Persebaya Tampil Angin-anginan, Djanur Ungkap Penyebab Bajul Ijo Tak Konsisten

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Persebaya menggelar latihan di Stadion Gelora Delta Sidoarjo tanpa pelatih utama DJadjang Nurdjaman dan asistennya Bejo Sugiantoro, jumat (24/5/2019).

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN – Persebaya Surabaya harus takluk 2-1 dari PSS Sleman, laga pekan kedelapan, Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (13/7/2019) malam.

Kakalahan ini menjadi yang pertama di lima laga terakhir tim berjuluk Bajul Ijo tersebut di Liga 1 2019.

Empat laga sebelumnya, Persebaya raih tiga kemenangan, satu laga lain berakhir imbang.

Kalahkan Berneo FC 1-2 (23/6/2019), ungguli Persela Lamongan 3-2 (1/7/2019), juga tundukkan Persib Bandung 4-0 (5/7/2019). Terakhir ditahan imbang 2-2 Barito Putera (9/7/2019).

Tampil kurang konsisten, dikatakan Djanur, selain tidak bisa bermainnya Amido Balde, striker andalannya di dua laga terakhir karena sakit.

Faktor lain disebut pelatih asal Jawa Barat tersebut adalah padatnya jadwal yang harus dilakoni terutama empat laga terakhir.

Dimana hanya dalam 13 hari, Persebaya harus lakoni empat laga, tiga laga kandang, satu laga tandang.

Itu belum termasuk laga pekan selanjutnya saat kunjungi markas PSM Makassar, Rabu (17/7/2019).

Jika dijumlah, Persebaya akan jalani lima laga dalam rentan 17 hari, dengan rata-rata setiap tiga hari sekali harus lakoni laga.

“Penampilan tidak konsisten, barangkali ada juga pengaruh dari jadwal padat, harus diakui itu, karena kami setiap 3 hari sekali harus bertanding,” terang Djanur usai laga hadapi PSS Sleman.

Dengan rentan waktu yang cukup Padat, Djanur nilai, ada kelelahan dari pemain dalam setiap laga sehingga tampil kurang maksimal.

“Sebagai manusia, wajarlah kalau mereka merasa kelelahan karena jadwalnya cukup padat,” kata Djanur.

Minta Maaf ke BOnek

Djajang Nurdjaman juga meminta maaf pada pendukung setianya lantaran lagi-lagi gagal mempersembahkan kemenangan setelah pekan lalu bermain imbang lawan Barito Putera.

"Kita ucapkan selamat kepada PSS Sleman. Saya pikir kita sudah beri perlawanan yang bagus, tapi mungkin di luar ekspektasi. Kami mohon maaf untuk suporter kami," kata Djanur.

Sejak peluit pertandingan dimulai, tuan rumah mencoba menguasai jalannya laga.

Sebaliknya, Persebaya Surabaya yang tampil tanpa penyerang andalannya, Amido Balde, melawannya dengan melakukan skema serangan balik.

Namun Persebaya justru mampu lebih dulu memecah kebuntuan lewat tendangan keras mendatar Damian Lizio menit ke-27.

Bola muntah dari Irfan Jaya yang membentur tiang gawang berhasil dituntaskan oleh Damian Lizio dengan sepakan kencang, alhasil bola tak bisa diantisipasi oleh Tri Hamdani.

PSS Sleman mencoba untuk menyamakan kedudukan melalui beberapa percobaan tendangan jarak jauh yang dilakukan oleh Dave Mustain dan juga Bryan Ferreira.

Di menit 33, upaya tendangan jarak jauh dilakukan Bryan Ferreira, namun sepakan kencang yang dilakukan masih bisa diantisipasi oleh Mizwar Saputra.

PSS Sleman masih terus berupaya menyamakan kedudukan dengan tak henti-henti melakukan serangan ke jantung pertahanan Persebaya.

Sementara itu Persebaya merespon dengan beberapa kali serangan balik, namun selalu gagal.

Di menit 40, upaya PSS Sleman untuk menyamakan gol berbuah hasil. Bryan Ferreira mengirim umpan datar dari sisi kiri gawang Persebaya, dan Yevhen Bokhashvili berhasil menyelesaikan umpan manis tersebut. Hingga babak pertama berakhir skor masih 1-1 untuk kedua tim.

Di babak kedua, PSS Sleman justru mampu berbalik unggul pada menit ke-56.

Ialah Haris Tuharea yang kembali jadi aktor kemenangan Laskar Sembada seusai sukses menyelesaikan umpan silang Irkham Zahrul Mila.

Berbalik tertinggal, Persebaya makin gencar melakukan serangan di sisa laga.

Namun hingga laga usai, tak ada gol tambahan tercipta. (*)



Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini