"Alhamdulillah, di sepakbola saya banyak mencetak pemain muda ya. Contohnya, ketika Sadil (Ramdani) belum punya pengalaman profesional, saya beri jam terbang di Persela," sambung pria kelahiran 49 tahun silam tersebut.
Untuk saat ini, Aji pun mengaku ingin fokus membenahi chemistry di skuat PSIM, baik pelatih dan pemain, atau antar pemain.
Apalagi, ia menilai, Laskar Mataram kini sudah dihuni deretan penggawa kelas wahid, yang sejatinya bisa memberikan sesuatu yang lebih.
"Saya sudah lihat 90 menit saat lawan PSBS kemarin, jujur tim ini punya prospek. Makanya, sekarang ini saya ingin cepat bangun chemistry, satukan visi dan misi, antara pelatih dan pemain," cetusnya.
"Mulai hari ini, saya sudah jadi keluarga besar PSIM. Semua sudah jadi bagian kehidupan saya. Begitu juga dengan pemain ya, tidak hanya sekadar bekerja, tetapi pemain harus merasakan PSIM adalah milik mereka," lanjut Aji.
Sementara itu, CEO PT PSIM Jaya, Bambang Susanto menilai, Aji Santoso merupakan sosok yang tepat bagi Laskar Mataram.
Oleh sebab itu, masuknya bek kiri legendaris Timnas Indonesia itu, dianggap mampu merealisasikan target tinggi PSIM musim ini.
"Ya, saya cari pelatih yang punya chemistry cocok. Setelah bincang, saya mendapat suatu ikatan, rasa yang sama memajukan PSIM. Kita percaya, target promosi masih bisa tercapai," ungkap pengusaha asal Semarang itu. (*)