News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga 2

Bandung United Aku Raih Poin di Markas PSMS Medan Susah Makanya Liestiadi tak Pasang Target

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Blitar United atau Persib Bandung B bertandang ke markas PSMS Medan pada lanjutan Liga 2 2019, Stadion Teladan Medan, Jumat (19/7/2019) sore.

Dalam jumpa pers yang diadakan di Sekretariat PSMS, Kebun Bunga, Kamis (18/7/2019), ada komentar mengejutkan dari tim tamu Blitar United.

BACA:  https://www.bolasport.com/read/311789882/lawan-psms-medan-pelatih-blitar-united-tak-targetkan-kemenangan?page=all

Pelatih Blitar United, Liestiadi tak ingin muluk-muluk dalam memasang target.

Mohamadou Alhadji pemain belakang PSMS Medan memeluk dan mencium tangan Pelatih Persibat Batang Freddy Muly, usai laga lanjutan Liga 2 di Satdion Moch Sarengat, Kamis (27/6/2019). (Tribun Jateng/Iswidodo Puding) (Tribun Jateng /Iswidodo Puding)

Ia tidak mau menargetkan timnya bakal menang atas PSMS.

Pelatih berusia 50 tahun ini mengakui bahwa mencuri poin di markas PSMS tidaklah mudah.

Bahkan, untuk hanya sekedar menahan seri tim tuan rumah sudah seperti sebuah kemenangan baginya.

"Seandainya bisa menahan seri, itu sudah sangat bagus," kata Liestiadi.

Liestiadi (tribun jabar)

"Karena, kami bisa menahan seri saja, sudah bisa dibilang menang lawan tim sebesar PSMS," ujarnya.

Pria kelahiran Medan itu mengaku bahwa ia haruslah realistis kala berhadapan dengan PSMS.

Ia menilai, performa tim tuan rumah sangat bagus, apalagi PSMS bermain di depan pendukung mereka.

Perbedaan persiapan tim juga menjadi faktor Liestiadi tidak mau terlalu memaksakan target.

Persiapan skuad berjulukan The Black Cats dalam membentuk tim hanya sekitar dua minggu.

Sedangkan tim Ayam Kinantan, julukan PSMS Medan, sangat serius dalam melakukan persiapan jauh hari sebelum kick-offLiga 2 2019.

"Ya jelas kami akui, sulit menang dari PSMS. Karena, kami persiapannya sangat minim," ucap Liestiadi.

"Persiapan kami hanya dua minggu. Seminggu seleksi dan persiapan tim seminggu."

"Sedangkan PSMS punya persiapan sudah jauh hari," kata Listiadi mengungkapkan.

Namun, Liestiadi tetap yakin akan kemampuan anak asuhnya.

"Tetapi tidak ada hal yang tidak mungkin, kami mencoba jangan sampai kebobolan," ucap Liestiadi.

"Karena kami tahu PSMS sangat berhasrat. Makanya jangan sampai cepat kebobolan," ujarnya menambahkan.

Berbeda dengan sang pelatih, Murdaim, pemain Blitar United mengaku sangat ingin timnya mencuri poin di Stadion Teladan.

Meski diakuinya memang berat, ia dan pemain Blitar United yang lain akan berusaha semaksimal mungkin melayani permainan PSMS.

"Kami sebagai pemain sudah siap semua. Mudah-mudahan, kami bisa mencuri poin dari PSMS," kata Murdaim.

SEJARAHNYA BLITAR UNITED JADI BANDUNG UNITED

Di Liga Indonesia, perubahan nama klub dengan latar belakang akuisisi atau merger, sudah menjadi hal lumrah.

Sebelumnya, Persisam Samarinda telah dibeli oleh Pieter Tanuri pada 2015 dan nama klub itu pun diganti menjadi Bali United.

Lebih lama lagi, ada Persijatim Solo FC yang dibeli oleh Sriwijaya dan berubah nama menjadi Sriwijaya FC pada 2004.

Desas-desus terakhir, kabar akuisisi berhembus lagi di persepakbolaan nasional. Kali ini, perusahaan yang menaungi Persib Bandung, PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), mencoba mengambil alih Blitar United.

Blitar United saat ini sedang dalam persiapan mereka menyambut kompetisi Liga 2 Indonesia dan tergabung dalam wilayah timur.

Kiper Blitar Bandung United, Reky Rahayu menangkap bola saat bertanding melawan Aceh Babel United dalam laga Liga 2 2019 di Stadion Depati Amir, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu (13/7/2019). Aceh Babel United berhasil memenangi pertandingan dengan skor 2-1. Bangka Pos/Resha Juhari (Bangka Pos/Resha Juhari)

Direktur PT PBB, Teddy Tjahyono, mengonfirmasi pembelian Blitar United tersebut. Rencananya, setelah berhasil dibeli, Blitar United akan berganti nama menjadi Persib B.

"Memang benar Blitar United akan kami beli dan berganti nama jadi Persib B, bukan Bandung B seperti yang dikatakan Robert Alberts tapi masih dalam proses, tinggal administrasi," ujar Teddy, seperti yang dilansir dari Tribunnews, Senin (10/6/2019).

Pelatih Persib B, Liestiadi saat memimpin latihan di Lapangan Sepak Bola, Saraga ITB, Selasa (11/6/2019). (Tribun Jabar/Ferdyan Adhy Nugraha)

Teddy menambahkan, sebelum Liga 2 dimulai, Persib B diharapkan sudah bisa berkompetisi. Saat ini, tambah Teddy, Persib B sedang melakukan seleksi pemain.

Meski beberapa penggawa diambil dari pendidikan latihan (diklat) Persib dan Maung Anom, Teddy menegaskan bahwa semua pemain harus tetap melewati tahapan seleksi untuk bisa berkostum Persib B.

"Mereka tetap harus menjalani proses seleksi. Jadi biar pelatih yang menentukan siapa saja pemain-pemain di Persib B ini," ucapnya.

Sementara itu, untuk pelatih utama, PT PBB memilih mantan pelatih PSMS Medan, Liestiadi.

"Pelatihnya nanti Liestiadi. Itu atas rekomendasi dari Robert Rene Alberts. Untuk asistennya nanti biar pelatih yang memilih, kemungkinan besar asisten pelatihnya para legenda Persib," sambung Teddy.

Dihubungi secara terpisah, Robert Rene Alberts mengonfirmasi pemilihannya untuk pelatih Persib B. 

“Pelatih Persib B, Liestiadi, dia pernah menjadi asisten saya waktu di Arema," ujar pelatih berusia 64 tahun itu, seperti dilansir dari TribunJabar.

Robert Rene Alberts percaya Liestiadi adalah pelatih yang bagus karena mempunyai pengalaman banyak di Persipura, Arema, Gresik, hingga PSMS.

Persib B bisa saja menjadi tujuan para pemain Persib utama yang jarang mendapat kesempatan bermain.

Salah satu pemain yang rencananya dipindahkan ke Persib B adalah Fabiano Beltrame karena masih menjalani proses naturalisasi.

"Dari 30 pemain ada 10 pemain yang kurang aktif dan bisa bermain di Bandung B dan berkembang dengan baik lalu kembali ke tim utama," ucap Robert Rene Alberts.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini