TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) saat ini sedang berlangsung di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta.
KLB PSSI bakal dibuka resmi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) PSSI Iwan Budianto, dengan beberapa agenda vital, dari revisi Statuta PSSI untuk disesuaikan dengan Statuta terbaru FIFA, revisi Kode Pemilihan, hingga pembentukan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) untuk pemilihan Ketum PSSI periode 2020-2024 yang rencananya digelar 25 Januari 2020 mendatang.
Komite Pemilihan (KP) nantinya berisikan 5 (lima) orang dipimpin seorang Ketua, sedangkan KBP diisi 3 (tiga) orang dan dipimpin seorang Ketua pula.
Baca: 7 Karakter Ideal yang Harus Dimiliki oleh Ketua Umum PSSI
Salah satu tugas KP adalah menyaring calon Ketum PSSI yang bakal maju di KLB PSSI pada 25 Januari 2020.
Saat ini ada beberapa nama sebagai calon kuat Ketum PSSI, yakni Rahim Soekasah, Ahmad Riyadh, Iwan Budianto (Plt Ketum PSSI), ditambah wajah baru, Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Mochamad Iriawan, yang juga mantan Kapolda Jawa Barat.
Menanggapi beredarnya nama-nama calon Ketum PSSI, Ketua Komite Perubahan Sepakbola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono memberikan sedikit komentar.
"Semua kontestan adalah orang-orang hebat, baik, dan bagus untuk berkompetisi. Tapi KPSN sebagai wadah kontrol ingin KLB PSSI berlangsung fair play, sesuai aturan-aturan FIFA," kata Suhendra dalam rilisnya, Sabtu (27/7/2019).
Sedangkan mengenai plus minus, atau kelebihan dan kekurangan para kandidat tersebut, Suhendra juga memberikan penilaiannya satu per satu sesuai apa yang memang diketahuinya.
"Pak Iriawan (sangat baik) dengan semangat perubahan, kalau Rahim Soekasah itu lebih kepada teknis dan pengalaman, Iwan Boedianto ini adalah sosok muda PSSI, dan terakhir Ahmad Riyadh, mohon maaf, saya tak begitu mengenalnya," tuturnya.
Terkait beredarnya nama-nama calon KP dan KBP yang dinilai miring oleh beberapa pihak, Suhendra tidak mau berkomentar banyak.
Hanya ia berpesan agar KP dan KBP bekerja profesional dan independen dan bukan dari kalangan sepak bola.
Namun demikian, sebagai Ketua KPSN, Suhendra mengaku tidak akan hadir dalam KLB PSSI ini.
Kenapa demikian?
"Iya, saya tidak akan hadir. Saya lihat saja. Kalau hadir, takutnya ada asumsi macam-macam," tandasnya.