"Selalu saya katakan dan sampaikan kepada para pemain untuk terus menanamkan rasa respek dengan menghormati calon lawan. Siapapun lawan kami. Jangan minder ketika bertemu lawan kuat, jangan pula sombong ketika lawan dirasa lemah," jelasnya.
Terkait persiapan, Fakhri memastikan semua pemain dalam kebugaran dan kondisi baik.
Tak akan banyak mengubah pola permainan. Kemungkinan dirinya akan melakukan rotasi pemain yang akan diturunkan nanti.
Baca: Timnas U-15 Malaysia Juara Piala AFF U-15 2019 Usai Jungkalkan Thailand
Baca: Timnas Indonesia U-15 Langsung Ikut Turnamen di Myanmar Persiapan Kualifikasi Piala Asia
"Saya akan perhatikan kondisi terakhir pemain, setelah kemarin bermain agak keras melawan Timor Leste. Tapi saya sudah sampaikan kepada pemain, saya memiliki 23 pemain dan mereka harus siap untuk diturunkan maupun tidak diturunkan," tegasnya.
Sementara itu, Timnas U-18 Indonesia melalui dokter tim, Syarif Alwi menjelaskan cara tim bisa menjaga kebugaran fisik, selama mengikuti kejuaraan Piala AFF U-18 2019 di Vietnam.
Mereka tidak hanya dituntut untuk siap menjalani setiap pertandingan, namun juga harus mampu menjaga kebugaran fisik agar bisa mengeluarkan performa terbaik saat laga.
Menurut dokter tim yang akrab dipanggil Papi itu, ada mekanisme standar yang harus diterapkan para pemain, namun bisa berdampak pada baik atau buruknya penampilan pemain di atas lapangan.
"Mereka hanya perlu untuk menjaga asupan makanan dan istirahat yang cukup," kata Syarif Alwi, Jumat, (9/8/2019).
Kedua pemahaman itu menjadi kunci kesuksesan pemain sejauh ini supaya tampil prima, sebutnya menambahkan.
Terdengar sepele, memang, namun pemahaman gizi adalah bidang pengetahuan ilmiah yang tidak bisa dilakukan secara spontanitas, oleh karenanya ofisial tim sudah membekali para pemain dengan dasar-dasar ilmu gizi sebelum berangkat ke Vietnam.
"Sebelum ke Vietnam, mereka sudah diberikan pengetahuan melalui kelas nutrisi, jadi anak-anak diberikan pemahaman mengenai asupan gizi. Mana yang harus dimakan, apa jenis makanan yang cocok, kapan harus istirahat. Mereka diajari untuk bertanggung jawab dengan gizi mereka," jelasnya.
Selain asupan makanan, pola istirahat 23 pemain timnas U-18 juga menjadi perhatiannya.
"Mereka kami berikan waktu tidur yang cukup. Interaksi dengan telepon genggam juga menjadi larangan khusus di tim ini. Para pemain hanya diperbolehkan memegang hape selama kurang lebih dari satu jam saja. Pagi, siang, sore dan malam. Untuk waktu bisa beragam," ceritanya.
"Ambil contoh, kalau mereka ingin bertanding, 30 menit dari beberapa jam sebelum bertanding, adalah waktu maksimal bagi mereka untuk bisa menghubungi keluarga, meminta restu," ujarnya.