Jelang pertandingan Persib Bandung vs Borneo FC,Rabu (14/8/2019), sanksi Komisi disiplin Persatuan Seluruh Sepakbola Indonesia (PSSI) rugikan pihak Pesut Etam, julukan Borneo FC.
TRIBUNNEWS.COM - Jelang pertandingan Persib Bandung vs Borneo FC,Rabu (14/8/2019), sanksi Komisi dissiplin Persatuan Seluruh Sepakbola Indonesia (PSSI) rugikan pihak Pesut Etam, julukan Borneo FC.
Dikutip Tribunnews dari halaman resmi Borneo FC, H-1 jelang laga tandang Borneo FC Rabu (14/8) , Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mengeluarkan surat pelarangan bermain bagi Wahyudi Hamisi tertanggal 12 Agustus 2019.
Surat tersebut keluar usai sidang Komdis PSSI mengenai kericuhan yang terjadi dalam laga Persela Lamongan vs Borneo FC, 29 Juli 2019 lalu.
Baca: Jelang Persib vs Borneo FC Liga 1 2019, Gelandang Maung Bandung Ingin Rusak Rekor Musuh
Baca: Jadwal dan Prediksi Persib Bandung vs Borneo FC Liga 1 2019, Dua Pemain Persib Absen
Bagi Manajer Borneo FC, Dandri Dauri keputusan tersebut sangat merugikan tim terlebih Wahyudi Hamisi sendiri sudah disiapkan untuk berlaga besok.
Terlebih, di pasal akhir dalam surat pelarangan itu terdapat poin di mana klub tidak bisa melakukan banding terhadap putusan Komdis yang terkesan dadakan tersebut.
"Lagi-lagi PSSI berjalan seperti sebuah kerajaan otoriter, proses tidak berjalan dengan baik bahkan beberapa keputusan diulur."
"Hingga akhirnya sebuah keputusan dikeluarkan H-1 dan menjadi kerugian tim."
"Selalu disebutkan di pasal akhir perkara ini tidak bisa dibanding, ini PSSI memutuskan sesuatu yang bisa diulur dan dipercepat," ungkapnya.
Apalagi menurut Dandri, untuk tim lawan, yaitu Persela Lamongan belum disidang, namun putusan Borneo FC dikeluarkan terlebih dahulu.
Menurutnya ini sangat menganjal, dan sangat kecewa dengan apa yang dilakukan oleh Komdis PSSI.
Kericuhan laga Persela Lamongan vs Borneo FC terjadi usai kiper tuan rumah bentrok dengan Wahyudi Hamisi, namun malah Wahyudi juga mendapatkan kartu merah dalam laga tersebut.
"Jangan sampai karena dasar kepentingan, padahal Persela Lamongan belum disidang, dan keputusan belum ada."
"Kok ini tiba-tiba kita yang diutamakan H-1 dikeluarkan langsung hasil sidang."