Dua gol kemenangan Naga Mekes dicetak Achmad Faris (6') dan Andre Agustiar (12').
Sedangkan satu gol balasan PSIM dicetak dipenghujung pertandingan lewat Dwi Raffi Angga (96').
Rapuhnya lini pertahanan tuan rumah begitu kentara di pertandingan ini.
Baca: Prediksi Kekuatan Baru Persib Bandung Atas Masuknya Empat Pemain: Duo Asing di Lini Depan
Baca: Persib Bandung vs PSS Sleman: Maung Langsung Turunkan Empat Pemain Anyar?
Baca: Persija Jakarta Vs PSM Makassar: Tim Tamu Dapat Amunisi Baru, Raphael Maitimo Sudah Bergabung
Baca: Terungkap, Hal Ini yang Bikin Ritme Permainan Persib Bandung Jadi Berantakan
Bagaimana tidak, lemahnya koordinasi lini belakang yang diisi Ahmad Mahrus Bahtiar, Hery Susilo, Hendra Wijaya, dan Aditya Putra Dewa, diganjar mahal seusai tim tamu mencetak gol cepat lewat Achmad Faris.
Pemain yang berposisi di sektor belakang Naga Mekes ini mencetak gol ke gawang I Putu Pager melalui sundulan kepala pada menit ke-6, memanfaatkan kemelut di area kotak penalti.
Dikagetkan gol cepat tim tamu, PSIM bereaksi.
Dua menit berselang PSIM mendapat peluang emas untuk menyamakan kedudukan.
Sayang, sundulan kepala Cristian Gonzales masih melambung dari gawang Rizky Darmawan.
Saat mencoba memperkecil kedudukan, PSIM Yogyakarta kembali menelan pil pahit seusai Mitra Kukar justru mampu menggandakan kedudukan menit ke-12.
Baca: Prediksi Kekuatan Baru Persib Bandung Atas Masuknya Empat Pemain: Duo Asing di Lini Depan
Baca: Persib Bandung vs PSS Sleman: Maung Langsung Turunkan Empat Pemain Anyar?
Baca: Persija Jakarta Vs PSM Makassar: Tim Tamu Dapat Amunisi Baru, Raphael Maitimo Sudah Bergabung
Baca: Terungkap, Hal Ini yang Bikin Ritme Permainan Persib Bandung Jadi Berantakan
Ialah Andre Agustiar yang sukses menggandakan keunggulan Mitra Kukar melalui tendangan dari sisi kanan yang salah diantisipasi I Putu Pager.
Tertinggal dua gol, PSIM mencoba bangkit.
Peluang demi peluang didapat tuan rumah, namun hingga babak pertama usai upaya Cristian Gonzales dan kolega belum berbuah hasil.
Usai turun minum, PSIM Yogyakarta makin gencar melakukan tekanan.
Namun minimnya variasi skema serangan, membuat upaya Laskar Mataram terbuang sia-sia.