Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas Sepakbola Uni Papua tahun ini kembali menggelar festival sepakbola di Stadion Sepakbola Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (21/9/2019).
Di tahun ketiga ini, melalui program Football for Peace, Uni Papua mencoba menanamkan makna perdamaian melalui permainan sepakbola.
Founder Uni Papua Football Community, Harry Widjaja mengatakan pesan itu sengaja ia pilih karena untuk menumbuhkan rasa persaudaraan sejak dini.
"Football for peace ketiga ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pertama kami masukan coaching clinic, ada materi apa yang sudah kita berikan kepada anak-anak Indonesia, bagaimana perdamaian itu diselipkan pada permainan sepakbola," kata Harry Widjaja saat ditemui di Stadion Sunter.
"Lalu bagaimana nilai-nilai itu dititipkan pada permainan sepakbola. Kedua kita memberikan ruang kepada banyak kelompok, karena kita ingin sepakbola perdamaian ini menjadi gerakan Indonesia, karena itu tahun ini keterwakilan dari Indonesia jauh lebih banyak daripada tahun lalu," jelasnya.
Harry menambahkan melihat program yang ia adakan, di tahun ini banyak pihak yang mulai ikut membantu.
Antara lain pihak yang mensuport kegiatan ini, Kementerian Luar Negeri, Badan Ideologi Pancasila, GP Ansor, PP Muhammadiyah, FIFA Foundation, La Liga dan beberapa perusahaan lainnya.
Sementara itu, di tahun ini kegiatan football for peace diadakan di Jakarta, Surabaya, Tulang Bawang Barat Lampung, dan beberapa sekolah di Jakarta Utara, rusun cilincing, Jombang dan terakhir akan ada di Salatiga.
Harry pun berharap gerakan ini berjalan konsisten agar bisa menanamkan arti perdamaian melalui sepakbola.
"Kita berharap ini bisa menjadi sebuah gerakan, jadi ada keterwakilan semua pihak, melihat bahwa nilai-nilai perdamain ini penting untuk disebarluaskan melalui sepakbola," pungkasnya.
Caption: pembukaan festival sepakbola untuk perdamaian di Stadion Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (21/9/2019). Tribunnews/Abdul Majid