TRIBUNNEWS.COM - Bukti tentang rekayasa yang dilakukan untuk membuat Lionel Messi memenangi gelar Pemain Terbaik FIFA 2019 mulai bermunculan.
Gelar Pemain Terbaik FIFA atau The Best FIFA Men's Player edisi 2019 jatuh kepada Lionel Messi (Barcelona/Argentina).
Messi yang mengumpulkan 46 poin berhasil unggul atas Virgil van Dijk (38 poin) dan Cristiano Ronaldo (36).
Ada empat kategori yang menentukan siapa pemenang tahunan dari penghargaan ini.
Voting dari fans di laman resmi FIFA dihitung 25 persen, sisanya dibagi rata masing-masing untuk pelatih dan kapten timnas anggota FIFA serta perwakilan media dari negara tersebut.
Meski terlihat terbuka dengan FIFA juga mencantumkan daftar siapa yang dipilih dari para pemilih, kini muncul bukti-bukti bahwa ada rekayasa di sana.
Setidaknya ada tiga hal yang mencurigakan yang hadir dalam penghargaan ini.
Pertama hadir dari kapten timnas Nikaragua, Juan Barrera, yang kini bermain di klub Real Esteli tersebut.
Baca: Persib Vs Arema FC: Pelatih Singo Edan Siapkan Kejutan Buat Maung Bandung
Baca: Profil Singkat Pelatih Baru Persebaya Pengganti Alfred Riedl: Pernah Tangani Arema
Baca: Kabar Populer Arema FC: Ada Suporter Babak Belur, Posisi Singo Edan Melompat Empat Level di Klasemen
Baca: Berita Populer Sepakbola Nasional: Perdarahan Winger Persib Hingga Kabar Timnas Indonesia
"Semua informasi tentang pilihan saya di #TheBest2019 adalah palsu, terima kasih," tulis Barrera lewat laman twitternya.
Dalam informasi pihak klub itu juga dituliskan bahwa dia "sangat khawatir karena namanya dicatut dalam sebuah situasi sedangkan ia tak berpartisipasi.".
"Barrera sama sekali tak memberikan suara dan informasi yang diberikan FIFA tak sesuai kriteria yang ia pikirkan."
Tak berhenti di situ, kabar tak sedap juga hadir dari benua Afrika, tepatnya dari negara Sudan.
Pelatih timnas Sudan, Zdravko Lugarosic, mengkalim bahwa pilihannya diubah oleh FIFA.
Zdravko Lugarosic sebenarnya memilih Mohamed Salah (posisi 1), Sadio Mane (2), dan Kylian Mbappe (3).