Sementara itu, Liverpool masih memiliki pemain berkualitas di lini tengah, seperti Naby Keita, Xherdan Shaqiri, dan Adam Lallana.
Hasil lawan Salzburg dalam lanjutan babak penyisihan Liga Champions tengah pekan lalu bisa menjadi cerminan bagi Jurgen Klopp dalam menentukan 11 pemain terbaik yang mengawali laga untuk hadapi Leicester nanti.
Di saat yang bersamaan, Leicester mampu memberikan kejutan di bawah komando Brendan Rodgers, yang mengakhiri kerja sama dengan Liverpool pada 2015 lalu.
Pertemuan ini kesempatan pertama bagi Brendan Rodgers kembali ke Anfield Stadium.
Pelatih yang manemukan ketajaman Luis Suarez hingga menjadi top skor Liga Inggris itu, kini coba menerapkan hal serupa untuk pemain Leicester City.
Terlebih untuk Jeremy Vardy yang kini kembali menemukan ketajamannya, dari 7 laga Liga Inggris, Vardy telah mencetak lima gol.
Rodgers sangat memuja sepakbola Barcelona dan Belanda yang dikembangkan oleh Rinus Michels dan Johan Cruyff, dilansir dari dailymail.co.uk.
Oleh sebab itu, Rodgers menuntut anak asuhnya dapat memenangkan penguasaan bola sebelum diambil alih tim lawan.
Tuntutan itu diiringi dari porsi latihan yang ia berikan untuk tim, dengan memberikan porsi latihan bersama maupun individu.
Hal itu dilakukan untuk menemukan gaya permainan tim agar meraih hasil maksimal.
Menarik dinantikan, melihat statistik Rodgers yng mengamankan posisi Leicester di posisi empat besar Liga Inggris dalam kurun waktu satu bulan terakhir.
Terakhir lawan Newcastle, Vardy dkk menang telak lima gol tanpa balas.
Efektifitas serangan dari lini tengah menuju pemain terdepan bisa menjadi modal penting dan momen untuk memberikan kekalahan perdana Liverpool di Liga Inggris.
Rekor pertemuan Liverpool vs Leicester, Liverpool begitu tangguh untuk Leicester Citu ketika berlaga di Anfield Stadium.