“Selama pemusatan latihan, Kami tidak memperbaiki kondisi fisik mereka. Karena saya menilai kebugaran mereka sudah terjaga di klub saat mereka melakukan kompetisi Liga 1, individual taktikal juga tak diberikan,” jelas Indra Sjafri.
“Taktik menyerang dan bertahan memang menjadi menu latihan wajib kami, untuk menghadapi turnamen di China,” lanjutnya.
Sebelumnya, strategi bertahan menjadi fokus Indra Sjafri.
Tak ada latihan fisik karena menurutnya, hal itu sudah didapatkan pemain ketika berada di klubnya masing-masing.
“Dua hari yang lalu kami fokus membenahi pertahanan dan sekarang itu sudah berjalan dengan baik, sekarang kami coba fokus kepada penyerangan,” kata Indra Sjafi.
Indra membuat catatan dari serangan, pertahanan, dan transisi timnya.
Ketiga aspek itu menjadi penilaiannya membentuk Timnas Indonesia U-23 yang kuat dan tangguh.
“Membuat Timnas itu tidak semudah yang dipikirkan, jadi ada prosesnya untuk bisa sampai puncak. Jadi saya harus terus perbaiki apa yang ada dalam tim ini,” tuturnya.
Di turnamen tersebut, Indra memboyong 26 pemain.
Artinya akan ada delapan pemain yang dicoret lantaran dua slot akan dikosongkan untuk pemain senior.
“Pada turnamen itu, kita mau cari komposisi terbaik untuk dibawa ke SEA Games," ujar mantan pelatih Bali United tersebut
"Dari pemain terbaik di turnamen ini akan kita gunakan karena ada pemain yang minim laga internasional, mungkin bagus di liga tapi belum terlihat jadi kita gunakan itu,” jelas Indra Sjafri.
“Jarak pertandingan di China memang padat, tapi tak masalah karena pemain sudah terbiasa, apalagi di SEA Games lebih padat.”
“Saya selalu bicara sama pemain jangan sampai masalah yang mengatur kita, tapi kita yang mengatur masalah,” tutupnya.