Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Perjuangan Persib Bandung untuk finis di lima besar Liga 1 2019 semakin berat.
Hal itu menyusul kekalahan 2-1 yang diderita Persib Bandung di markas Madura United, Sabtu (5/10/2019).
Hasil lawan Madura United itu justru membuat Persib Bandung semakin dekat ke zona degradasi.
Kini, Pangeran Biru hanya berjarak empat poin dari zona degradasi yang diisi Kalteng Putra, Barito Putera, dan Semen Padang.
Sejauh ini, Persib Bandung baru sanggup mengemas 24 poin dari 21 laga.
Maung Bandung hanya unggul 4 poin dari Kalteng Putra dan Barito Putera.
Bahkan, jarak Maung Bandung dan Semen Padang yang jadi juru kunci Liga 1 2019 hanya terpaut 5 poin.
Baca: Seputar Wasit Faulur Rosy yang Jadi Sorotan Saat Persib Kalah dari Madura United
Baca: Akun Ini Unggah Statistik Madura United Selalu Dapat Penalti Saat Menjamu Persib Bandung
Baca: Antisipasi Persib Agar Tak Dikerjai, Supardi Nasir: Lucu, Kami Tidak Boleh Merebut Bola
Baca: Wasit Madura United Vs Persib Dianggap Berat Sebelah, Kasatgas Antimafia Bola Bereaksi
Bandingkan jarak Persib Bandung dengan dua penghuni terbawah di lima besar Liga 1 2019.
Borneo FC dan Arema FC sama-sama mengemas poin 33.
Bahkan, Persipura Jayapura yang berada di posisi 6 juga mengoleksi poin 33.
Dalam pertandingan lawan Madura United, Persib Bandung sempat unggul berkat tendangan bebas Febri Hariyadi pada menit 3.
Gol bunuh diri Nick Kuipers membuat skor seri 1-1 pada menit 26.
Laskar Sape Kerap berbalik unggul melalui penalti Alberto Goncalves pada menit 64.
Kubu Persib Bandung dan bobotoh menilai penalti itu sangat kontroversial.
Baca: Seputar Wasit Faulur Rosy yang Jadi Sorotan Saat Persib Kalah dari Madura United
Baca: Akun Ini Unggah Statistik Madura United Selalu Dapat Penalti Saat Menjamu Persib Bandung
Baca: Antisipasi Persib Agar Tak Dikerjai, Supardi Nasir: Lucu, Kami Tidak Boleh Merebut Bola
Baca: Wasit Madura United Vs Persib Dianggap Berat Sebelah, Kasatgas Antimafia Bola Bereaksi
Alhasil, bobotoh pun ramai-ramai mengadu ke Ketua Satuan Tugas alias Satgas Antimafia Bola, Brigjen Pol Hendro Pandowo.