Pep Guardiola mengomentari terkait panasnya kondisi Catalan pasca laga El Clasico di tunda, Sabtu (19/10/2019)
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Manchester City saat ini, Pep Guardiola menyerukan perlunya diskusi damai dalam krisis politik yang terjadi di Catalan.
Duel bertajuk El Clasico jilid pertama di tahun 2019/2020 yang mempertemukan Barcelona vs Real Madrid terpaksa ditunda yang semula akan digelar, Sabtu (26/10/2019).
Panasnya Catalan bermula Pengadilan Tinggi Spanyol menghukum sembilan pemimpin politik Catalan dan menjebloskan mereka ke penjara.
Baca: EL Clasico Resmi Ditunda, Los Galaticos dan Blaugrana Usulkan Pertandingan Digelar 18 Desember
Baca: Barcelona dan Real Madrid Tolak Pemindahan Venue Laga El Clasico
Dilansir dari Marca, Pep Guardiola menyatakan tidak tahu perisis apa yang terjadi dengan politik di negaranya itu.
Mantan pelatih Barcelona itu mengharapkan seluruh masayarakat Catalan dan Barcelona memberikan dukungan kepada tujuh tahanan politik dan dua aktivis sosial yang dipenjara lebih dari 100 tahun.
"Saya tidak tahu persis hari ini apa yang akan terjadi di negara saya, Catalonia," ungkapnya seperti yang dilansir dari Marca.
"Masyarakat Catalonia dan Barcelona merupakan orang orang yang bekerja dengan damai, (harapannya) untuk dapat memberikan dukungan kepada tujuh tahanan politik dan dua aktivis sosial yang telah dipenjara lebih dari 100 tahun bersama-sama, "kata Guardiola.
Selain itu, Pep juga mengharapkan publik Internasional membantu konflik yang terjadi antara Catalonia-Spanyol sebagai mediator untuk membantu kami berdiskusi.
"Saya pikir komunitas dapat nmembantu kami menyelesaikan konflik dari Catalonia-Spanyol, dan satu satunya cara ialah adanya pihak yang menjadi emdiator untuk membantu kamii berbicara dan berdiskusi," harapnya.
Baca: El Clasico di Camp Nou Bakal Tanpa Penonton?
Baca: Laga El Clasico Barcelona vs Real Madrid Dibayangi Kerusuhan di Kota Catalunya
Ia juga mengharapkan Eropa dan Inggris membantu kasus yang terjadi di Catalonia.
"Saya kira berkata dengan jujur bahwa Inggris perlu membantu situasi Catalonia," ungkapnya.
Ia menyatakan kesiapannya jika dibutuhkan untuk membela hak sasi manusia di Catalonia.
"Jika Catalonia membutuhkanku, mereka bisa mengandalkanku untuk membela HAM," imbuhnya.