Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto menegaskan Kongres Luar Biasa PSSI yang di dalamnya ada agenda pemilihan Ketua Umum, Wakil Ketua Umum dan Exco PSSi periode 2019-2023 pada 2 Novemeber 2019 tidak melanggar aturan FIFA.
Menurutnya, penjadwalan Kongres Luar Biasa nanti sudah mendapat kesepatakan dari para voter dalam Kongres PSSI sebelumnya yang diadakan di Hotel Mecure Ancol pada 27 Juli 2019.
“Tanggal Kongres kan sudah diputuskan di kongres 27 juli lalu. sudah disepakati voter waktu itu, apa lagi? Kalau mau diubah ya harus voters,” kata Iwan Budianto saat ditemui di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Hal-Hal Menarik Saat Persib Bandung Jungkalkan Persija Jakarta 4-1: Maung Mengaum, Lawan Kelelahan
Update Klasemen, Hasil, dan Jadwal Liga 1 2019: Persaingan Panas di Zona Degradasi
Kabar Populer Persebaya: Prediksi Pemain Bajul Ijo Lawan PSS Sleman, Diminta Bermain Wani!
“Kongres kewenangan kami. Exco dipilih kongres, Exco yang memutuskan tanggal kongres. FIFA hanya karena kita anggota FIFA maka kita harus mengirim notifikasi kepada FIFA soal waktu kongres dengan agendanya,” jelasnya.
Diketahuhi, agenda penjadwalan Kongres Luar Biasa PSSI 2 November 2019 sempat mendapatkan protes dari salah satu calon ketua umum, La Nyalla Mattalitti.
La Nyalla sempat membuat pernyataan kekecewaan terhadap PSSI dengan menarik diri jadi calon ketum PSSI jika tetap diadakan pada 2 November 2019, lantaran menurutnya FIFA dan AFC telah menyarankan agar kongres digelar pada 25 Januari 2020.
Menanggapi polemik tersebut, Iwan Budianto yang datang bersama dengan Sekjen PSSI Ratu Tisha menegaskan Kongres Pemilihan pada 2 November 2019 tidak menyalahkan aturan FIFA.
Hal-Hal Menarik Saat Persib Bandung Jungkalkan Persija Jakarta 4-1: Maung Mengaum, Lawan Kelelahan
Update Klasemen, Hasil, dan Jadwal Liga 1 2019: Persaingan Panas di Zona Degradasi
Kabar Populer Persebaya: Prediksi Pemain Bajul Ijo Lawan PSS Sleman, Diminta Bermain Wani!
“Tidak (melanggar aturan FIFA),” tegas Iwan saat ditanya apakah melanggar aturan FIFA kalau digelar 2 November 2019.
“FIFA tidak dalam posisi menyetujui atau tidak. tidak ada itu,” tambah dia.
Lebih lanjut, pria yang kembali mencalonkan diri sebagai wakil ketua umum PSSI periode anyar tersebut, berharap tak ada lagi polemik soal penjadwalan Kongres Luara Biasa.
Menurutnya, penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021 menjadikan salah satu bukti bahwa tidak ada yang bermasalah dengan Indonesia.
“Jauh lebih sulit memohon penunjukan tuan rumah piala dunia di FIFA daripada memohon memajukan atau memundurkan tanggal kongres. Jadi sudah lah anak bangsa Republik Indonesia jangan lagi memperdebatkan mau tanggal 2,9,20, 21 kita ini memohon piala dunia saja sudah dikasih sama FIFA, apalagi cuma sekadar mengubah tanggal (Kongres). Sudahlah,” katanya.