Ia menambahkan, ada pemain lain yang bisa menjalankan tugas itu.
"Pemain lain ingin menjadi eksekutor juga jadi itu bagus untuk kompetisi di dalam tim. Saya juga yakin Ezechiel profesional dan melepas tanggung jawabnya, dia tentu tidak ingin gagal lagi," ucap Robert Alberts.
Bela Ezechiel N Douassel
Meski menang dan mencetak gol, Ezechiel N Douassel tampaknya masih akan menjadi sasaran kritik dari banyak pihak.
Kegagalan eksekusi penalti, kemarin, adalah kegagalan ketiga eksekusi penalti yang dilakukan Eze selama musim ini.
Pertama, saat menghadapi Madura United, lalu saat ditahan imbang Semen Padang, dan terakhir saat menang dari Persija Jakarta Jakarta.
Robert Alberts pun langsung memberikan pembelaan kepada bomber andalannya itu. Menurut Robert Alberts, semua pemain sepak bola bisa saja gagal saat menjadi eksekutor tendangan penalti.
"Ronaldo dan Messi juga pernah gagal penalti, dan tentu kita pernah lihat Eze gagal penalti. Namun, ini tentu akan kami evaluasi,” ujarnya.
Robert Alberts mengatakan, kegagalan Eze mengeksekusi tendangan penalti tak membuatnya lepas tanggung jawab. “Kami tidak ingin lagi melakukan kegagalan yang sama," ucapnya.
Sebagai pelatih, ia memahami bahwa banyak pihak yang akan kecewa dengan penampilan Ezechiel N Douassel. Namun, kata Robert Alberts, ia siap melakukan tugasnya untuk membangkitkan mental Ezechiel N Douassel.
"Saya senang dengan apa yang kami lakukan. Saya tahu ketika Eze gagal penalti ada orang-orang yang komen jahat, tapi kami tidak bisa ambil hati soal itu, karena kami tidak boleh pedulikan hal itu. Sebagai pelatih, kami harus melindungi pemain kami. Ketika saya lihat emosi Eze berubah, saya meminta pemain untuk tidak terganggu dengan hal itu. Saya paham dengan hal itu, tapi yang harus kami lakukan adalah respek satu sama lain," katanya.
Dalam konferensi persnya seusai laga, Robert Alberts memberikan apresiasi khusus kepada Frets Butuan.
"Frets Butuan adalah pemain yang bertalenta, posisinya sesuai dengan kualitasnya sehingga dia nyaman dengan posisinya. Tapi dia harus terus belajar bagaimana menggunakan talentanya. Ini adalah proses dan harus terus berkembang ke level yang lebih tinggi. Frets Butuan tentu akan merasa emosional karena ini adalah gol pertamanya di liga musim ini dan opini saya itu adalah gol yang bagus. Di waktu jeda pun kami berbincang tentang cara mencetak gol dan saya pikir itu membuatnya percaya diri dan yakin dengan tendangannnya. Akhirnya dia mencetak gol dan merasa senang. Saya juga senang setelah melihat pemain mencetak gol,” kata Robert Alberts.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dua Kali Gagal Penalti di I Wayan Dipta, Persib Bandung Cari Eksekutor Baru Gantikan King Eze, https://jabar.tribunnews.com/2019/10/29/dua-kali-gagal-penalti-di-i-wayan-dipta-persib-bandung-cari-eksekutor-baru-gantikan-king-eze?page=all.