"Gol cepat (Persipura Jayapura) merusak rencana permainan kami. Apapun yang kami rencanakan, jika gol itu terjadi di menit ke-3 dan ke-4 tampaknya jadi sulit," bebernya.
"Di babak pertama justru sangat rusak, karena pemain kami banyak yang kurang tenang dan sabar," ucap Rasiman.
Di babak kedua permainan, anak asuh Rasiman mulai membaik dengan masuknya Slamet Nurcahyo.
Namun kondisi semakin merugikan tuan rumah setelah tim tamu mampu menggandakan keunggulan.
Persipura mampu mencetak gol kedua melalui Titus Bonai dengan memanfaatkan situasi counter attack.
"Babak kedua kami mencoba bereaksi memasukkan Slamet, dengan bermain lebih konservartif seperti biasa. Alhamdulillah, sebenatnya kami bisa mengontrol pertandingan," terangnya.
"Tapi kami kebobolan lewat serangan balik," imbuhnya.
Pernyataan senada juga diungkapkan oleh Slamet Nurcahyo pasca timnya meraih hasil minor.
Ia mengakui bahwa gol cepat yang diperoleh tim tamu berhasil membuat timnya drop.
Meskipun demikian, ia berharap hasil laga kontra Persipura bisa dijadikan pelajaran untuk laga laga selanjutnya.
"Kecolongan menit awal yang membuat kami sempat drop," ungkapnya.
"Semoga kedepannya, ini pelajaran berharga bagi kami, semoga kedepannya bisa lebih baik lagi," pungkasnya.
Dengan kondisi tersebut, Persipura Jayapura berhasil menempati peringkat ketiga dan menempel Madura United diposisi kedua.
Tim asal Papua itu berhasil mengumpulkan 43 poin dari 24 kemenangan.