Kekalahan ini membuat pelatih Hong Kong Thorlakur Maret Arnason kecewa sekaligus melontarkan pujian pada para pemain Garuda Muda
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia U-19 berhasil meraih kemenangan telak 4-0 atas Hong Kong dalam ajang kualifikasi Piala AFC U19 fase Grup K di Stadion Madya Senayan Jakarta, Jumat (8/11/2019) malam.
Gol kemenangan Garuda Muda dicetak oleh Bagas Kahfa (25'), Fajar Fathur Rachman (29'), David Maulana (60'), dan Bagus Kahfi (94').
Kekalahan ini membuat pelatih Hong Kong Thorlakur Maret Arnason kecewa sekaligus melontarkan pujian pada permainan yang dipertontonkan para punggawa timnas Indonesia.
Dilansir dari situs PSSI, Coach Arnason memuji para punggawa Garuda Muda khusunya Bagus, Mochammad Supriadi, dan Fajar Fathur.
Ketiga pemain itu dinilai punya kualitas oke dalam duel satu lawan satu dan Indonesia punya banyak pemain oke disetiap lini.
“Saya katakan bahwa ada beberapa pemain yang oke dalam satu lawan satu di lini serang. Ini sesuatu yang orang katakan mustahil dalam sepak bola."
"Biasanya tim tak punya banyak pemain yang oke satu lawan satu, tapi kalian punya tiga pemain. Yang nomor 20, 11, dan 14,” kata Arnason dikutip Tribunnews.com dari situs PSSI.
Coach Arnason juga mengaku timnya layak kalah dari Indonesia, selain kebobolan gol-gol mudah, Hong Kong masih kelelahan, setelah sebelumnya bertanding melawn DPR Korea yang berakhir imbang pada Rabu (6/11/2019) lalu.
“Hasil yang adil. Tim yang lebih baik yang menang. Kami memberikan gol-gol konyol dan kekanak-kanakan. Itu sebabnya kami kalah, sederhana,”
“Selain itu, kami memainkan 2 pertandingan dalam tiga hari. Anda tidak dapat tidak membuat kesalahan, itu mempengaruhi kami lebih karena Indonesia memiliki pemain yang lebih baik.”
“Gol pertama benar-benar menjelaskannya. Gol di detik terakhir, tendangan bebas, benar-benar menjelaskannya. Itu tidak perlu [terjadi]. Kami harusnya bisa memberikan Indonesia pertandingan yang sulit,” sambungnya.
Arnason juga menyampaikan bahwa timnya kecewa dengan hasil ini, terutama saat tertinggal dua gol membuat situasi makin sulit saat menyerang.
“Kami kecewa dengan hasil ini tapi itu wajar. Kalian tidak bisa bermain terus seperti lawan DPR Korea. Kami mencoba lebih menyerang. Tapi ketika tertinggal 0-2 dari tim yang hebat, artinya laga sudah selesai,” tutupnya.