TRIBUNNEWS.COM - Legenda Perancis yakni Thierry Henry percaya bahwa Kylian Mbappe kelak dapat memecahkan rekor pencetak gol sepanjang masa Le Bleus di masa mendatang.
Henry menyakini bahwa Mbappe merupakan pemain yang memiliki atribut lengkap guna menjadi pemain hebat di masa mendatang, salah satunya menobatkan diri sebagai pencetak gol terbanyak Timnas Perancis.
Mbappe yang kini berusia 20 tahun telah mencetak 13 gol bersama timnas, ia sekaligus menjadi bagian penting negaranya merengkuh gelar Piala Dunia 2018.
Sedangkan, Henry sendiri masih menjadi pemegang rekor pencetak gol terbanyak Timnas Perancis dengan koleksi 51 gol.
Henry juga menjadi pilar andalan ketika Les Bleus mampu meraih gelar juara Piala Dunia 1998 dan Juara Piala Eropa 2000 serta finalis Piala Dunia 2006.
Pemain yang kerap dijuluki "King" Henry tersebut menyakini bahwa potensi luar biasa Mbappe akan mampu membantu Perancis meraih prestasi terbaik di masa mendatang.
"Dengan Kylian, kita mengatakan dia masih muda karena usianya tetapi ia tidak benar-benar muda saat ini mengingat apa yang sudah dia lakukan, silahkan cek saja laga yang sudah dia mainkan dan kecerdasannya dalam bermain," ungkap Henry dilansir dari BeinSports.com
Henry secara jujur mengaku kehebatan Mbappe utamanya perihal kecepatannya, dribblenya, dan kemampuan mencetak golnya.
"Saya sering membicarakan hal tersebut dan saya pikir kita akan membicarakannya selama dua puluh tahun lagi," ujar Henry.
"Misal Ibrahimovic masih bermain di usia 38, jika Mbappe tidak mengalami cedera, dia tentu akan selalu menjadi langganan timnas dan meraih banyak tujuannya," tambah mantan penyerang andalan The Gunners tersebut.
Henry juga berbicara tentang optimisme dirinya bahwa Perancis akan meraih kesuksesan di ajang Piala Eropa 2020, apalagi Les Bleus juga baru saja meraih gelar juara di Piala Dunia 2018.
Apalagi Henry pernah melakukan hal tersebut, juara back to back dari Piala Dunia ke Piala Eropa pada medio 2000-an.
Walaupun ia mengakui bukan hal mudah untuk memenangkan turnamen besar secara beruntun karena semua orang berharap tim anda agar gagal mencapai targetnya.
"Memang sangat sulit, tidak mudah untuk melakukannya lagi utamanya di tingkat tersebut," jelas Henry.