"Dari hasil yang kita lihat di pertandingan yang di Jakarta dan pertandingan kemarin Malaysia melawan Thailand, Malaysia bermain dengan sangat simpel, bermain dengan sangat baik."
"Di dua pertandingan bahkan kalau kita lihat bermain secara tim, buat kami siapapun pemain yang akan datang ke pertahanan kami itu adalah pemain yang berbahaya."
"Jadi kita tidak mengkhususkan harus menjaga siapa dan segala macam, tapi buat kami siapapun pemain dari Malaysia adalah pemain terbaik yang dimiliki oleh Malaysia," jelasnya.
Di kubu lawan, malaysia memiliki Corbin-ong.
Pemain belakang yang bermain di sisi sayap ini kokoh dan dominan dalam penguasaan bola.
Mantan pemain Go Ahead Eagels ini, adalah pemain serba bisa, kecepatan dan pembacaan bolanya adalah salah satu yang terbaik.
Selain Corbin, Malaysia mmiliki Mohamadou Sumereh.
Sosok penyerang tajam dengan kunggulan fisik dan kemampuannya dalam membuka ruang.
Terbukti dalam pertemuan pertama, pemain yang masuk di babak kedua itu menyumbang dua gol untuk kemenangan Malaysia.
Tugas berat tentu ada di pundak Yanto Basna yang harus bisa menghentikan pergerakan pemain naturalisasi asal Gambia ini.
Di lain sisi, skuat Garuda harus belajar dari kekalahan di GBK lalu dimana mereka lemah mengantisipasi bola mati.
Jelas berbahaya karena peluang dari para pemain Malaysia kala menghadapi Thailand selalu bermula dari skema bola mati.
Adanya Sumareh dan Sammer Kutty yang menjadi andalan bagi Harimau Malaya dalam duel udara, sangat bisa diandalkan untuk mencetak gol.
Sebagai catatan, Indonesia terakhir mengalahkan Malaysia di Stadion Bukit Jalil di semifinal AFF 2005.