News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kualifikasi Piala Dunia 2022

Kasus Pengeroyokan Viral di Media Sosial, Menpora Malaysia Minta Polisi Usut Hingga Tuntas

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus Pengeroyaokan Viral di Media Sosial, Menpora Malaysia Minta Polisi Usut Hingga Tuntas

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pengeroyokan suporter yang terjadi di laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 antara Malaysia vs Indonesia ramai diperbincangkan di media sosial, Jumat (22/11/2019).

Kondisi ini membuat banyak masyarakat Indonesia berang terkait ulah oknum suporter Malaysia terkait pengeroyokan tersebut.

Salah satu keberatan atas kasus tersebut ialah public figure dari dunia entertaiment, Darius Sinathrya.

Darius yang banyak memandu acara olah raga melalui akun media sosialnya melontarkan ketidaksetujuannya terkait tindak kekerasan.

Ia menambahkan bahwa kasus kekerasan di Malaysia harus diselesaikan melalui mediasi dua federasi yang bersangkutan.

"Saya tidak setuju alasan apapun sebagai pembenaran untuk tindakan kekerasan,"

"Kejadian suporter Indonesia dikeroyok di Malaysia harus diselesaikan melalui mediasi dua federasi dan dua pemerintah," tulis unggahan Darius Sinathrya di media sosialnya.

Kasus pengeroyokan yang berakibat nama Malaysia tercoreng membuat Menpora Negeri Jiran tersebut angkat bicara.

Menpora Malaysia, Syed Saddiq meminta polisi menyelidiki dugaan pengeroyokan suporter Indonesia di Malaysia.

Permintaan tersebut ia tuliskan melalui unggahan di media sosialnya.

Selain itu, Menpora Malaysia juga meminta korban yang terkena kasus kekerasan untuk segara membuat laporan ke kepolisian.

Berikut caption unggahan Menpora malaysia di akun media sosialnya:

Saya sudah maklumkan kepada pihak polis untuk siasat

Kalau ada pihak yang dipukul, tolong suruh dia buat laporan ke pihak polis.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini