Djanur berharap keduanya mampu meredam agresivitas sayap PSS.
Dirinya pun tak menampik Super Elja memiliki sektor sayap yang bahaya dalam menyerang.
"Nazar dan Gavin sudah terbiasa menghadapi pergerakan cepat sayap lawan. Semoga saja apa yang diterapkan wingback di laga Persib bisa berlanjut," harap Djanur.
Sedangkan Pelatih PSS Sedto Nurdiyantoro, juga memuji duet pelatih barito putera, Djajang Nurdjaman dan Yunan Helmi.
“Mereka (Djanur-Yunan) adalah salah satu lulusan terbaik di lisensi kepelatihan A Pro bersama saya. Tentu saya harus waspada menghadapi duet pelatih ini,” ungkap Seto.
Menurutnya, keduanya memiliki karakteristik yang sedikit berbeda.
Seto menjelaskan dengan pengalaman dan senioritas yang dimiliki, Djanur mampu untuk menstabilkan tim.
Sedangkan sosok muda Yunan Helmi dinilai memiliki semangat ambisius layaknya pelatih muda lainnya.
“Sewaktu dipegang coach Yunan, Barito juga memberikan perlawanan yang sengit kepada kami di Sleman, terlebih kami juga sulit untuk meraih kemenangan di kandang mereka,” ujar Seto.
Meskipun begitu Seto tetap akan menargetkan mencuri poin.
“Yang pasti kami akan tetap mencoba mencuri poin entah satu ataupun tiga poin,” tegas Seto.
Senada dengan sang pelatih, Kapten PSS Bagus Nirwanto menegaskan kedatangan mereka untuk meraih berapapun pun poinnya.
”Kami sudah pernah bermain di sini saat Piala Indonesia, tapi itu main sore hari dengan cuaca yang panas. Kini bermain malam, saya kira kami harus beradaptasi lagi,” ujar Bagus.
Saat ini, di papan klasemen sementara Liga 1 2019, PSS Sleman berada di posisi ke-9 dengan 40 poin.