TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Turnamen Sepakbola Kemenpora International Football Championship (KIFC) 2019 diakui oleh Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta merupakan turnamen bergengsi karena mempertemukan juara-juara tingkat nasional.
"Ini merupakan hasil para juara turnamen dari daerah ditandingkan di event ini (KIFC.Red), ada yang juara dari Piala Kemenpora U-16, ada juara hasil dari Liga Kompas Gramedia, ada juara dari hasil Liga Top Skor, Jadi turnamen ini merupakan semacam road to nya turnamen yang digelar oleh berbagai operator pertandingan sebelumnya di tingkat daerah," ungkap Raden Isnanta ditemui disela-sela gelaran KIFC 2019 yang diadakan di Lapangan Progresif Bandung.
Dikatakannya, peserta di ajang KIFC 2019 merupakan tim-tim terbaik dari ajang kompetisi atau Liga yang digelar sebelumnya di berbagai daerah.
"Karena event ini merupakan laga antar pemain terbaik, harusnya bisa dijadikan pencarian bakat oleh PSSI, karena ini merupakan pemain-pemain yang dihasilkan oleh sebuah kompetisi," tuturnya.
Skill individu pemain yang tampil di ajang KIFC 2019 ini diakui Raden Isnanta boleh dibilang sudah mumpuni, tinggal jam terbang saja yang harus diperbanyak.
"Nah ajang KIFC 2019 ini merupakan salah satu ajang untuk menambah jam terbang dari pemain-pemain usia dini kita ini. Pada dasarnya pihak Kemenpora siap memfasilitasi turnamen semacam ini, bisa saja tim peserta Suratin tampil di ajang ini," jelas Raden Isnanta.
Para peserta yang tampil di ajang KIFC 2019 ini tidak saja diikuti oleh para juara dari berbagai kompetisi U-16, tetapi juga dikatakan Raden Isnanta diikuti oleh tim dari Malaysia, Filipina dan Thailang.
"Tidak menutup kemungkinan di tahun mendatang, kami juga bisa menghadirkan tim-tim dari negara lainnya, bisa saja dari belahan Eropa. Namun, karena ini merupakan turnamen pertama, yang kita undang adalah tim-tim dari negara tetangga dahulu," ujarnya.