TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kesebelasan TopSKor Indonesia U-16 berhasil melenggang ke partai final Turnamen Sepakbola 'Kemenpora International Football Championship (KIFC) 2019' usai menekuk kesebelasan asal Malaysia, Penang Sports School dengan skor tipis, 1-0 di Lapangan Progresif Bandung, Selasa (3/12/2019).
Gol semata wayang TopSkor Indonesia U-16 diciptakan oleh Dicky Daniel di menit ke-24.
Pertandingan yang cukup melelahkan bagi peserta di ajang turnamen yang digelar oleh Deputi 3 Kemenpora ini, mengingat tujuh hari tanpa istirahat, tim yang berlaga hingga babak akhir harus bisa mengatur irama fisik agar tetap tampil prima di setiap pertandingan yang dilakoninya. Seperti yang dirasakan oleh kesebelasan TopSkor Indonesia U-16 ini.
Anak asuh pelatih Deris Herdiansyah ini tampil bagaikan mesin diesel yang makin lama makin konstan mengeluarkan tenaga. Seperti tak mengenal lelah, para pemain yang dikumpulkan dari hasil turnamen rutin, Liga TopSkor, ini semakin hari semakin tampil apik jelang menuju partai puncak.
Di Partai final yang akan digelar hari Rabu (4/12/2019). kesebelasan TopSkor Indonesia U-16 bakal meladeni kesebelasan SBAI Calci All Stars yang di partai semifinal mengalahkan Akademi Persib Bandung U-16 melalui adu penalti. Skor 5-4 untuk SBAI Calci All Stars setelah sebelumnya di waktu resmi bermain imbang 1-1.
TopSkor Indonesia U-16 berpeluang mengawinkan gelar setelah sehari sebelumnya melngalahkan Persib Bandung U-16 dengan skor 2-0 pada laga pamungkas laga bertajuk Super Muda Menpora.
Mengomentari kemenangan anak asuhnya di laga Semifinal tersebut, Deris mengakui sebenarnya fisik pemain anak asuhnya sudah terkuran habis di enam hari sebelumnya.
"Meski dalam kondisi lelah fisik, para pemain selalu menerima instruksi pelatih dengan baik, dan beruntung pemain memiliki mental bertanding yang kuat sehingga bisa melangkah ke partai final," tuturnya.
Kapten TopSkor Indonesia U-16, Nadhif Girastha Kosasih mengaku rekan setimnya termotivasi untuk memenangkan setiap pertandingan.
"Kami bermain dalam satu misi dan visi, saling percaya satu sama lain, " kata Nadhif.
Sementara itu, Pelatih Penang Sports School Malaysia, Noraffendi mengatakan timnya telah berusaha tampil maksimal. Tapi hasil akhir berbeda dengan yang diharapkan.
"Ini pelajaran berharga bagi anak-anak muda menghadapi situasi genting. Tapi kami bersyukur bisa bermain di semi-final karena sesuai target kami, " ujar Noraffendi.