Timnas Indonesia mampu menyabet medali emas setelah memenangkan babak adu punalti dengan skor 4-3 kala itu dengan Sudirman memastikan kemenangan Indonesia.
Tahun ini, Garuda Muda akan mencoba untuk mengulang kenangan manis tersebut namun dengan musuh yang berbeda.
Musuhnya kali ini adalah Vietnam yang merupakan tim yang juga bermain bagus ketika fase grup.
Indonesia dan Vietnam bergabung di grup B dan mampu lolos dengan raihan gol yang sama yaitu 17.
Di semifinal, kedua tim juga mencetak empat gol, bedanya Vietnam mampu cleansheet saat melawan Kamboja sedangkan Indonesia kemasukan dua gol dari Myanmar.
Salah satu punggawa Timnas Indonesia 1991, Salahudin, mengungkapkan ini merupakan kesempatan emas karena memiliki kualitas pemain yang bagus dan merata.
“Ini merupakan satu kesempatan kita (Timnas Indonesia U23, red) juara. Kita memiliki kualitas pemain yang bagus dan merata,” ujarnya yang saat ini melatih Persis Solo itu, Jumat (6/12/2019).
Dia juga mengatakan kunci untuk bisa memenangkan kompetisi ini adalah mental.
“Salah satu kunci untuk bisa memenangkan kompetisi adalah mental. Mereka (Timnas Indonesia U23, red) harus berani dan percaya diri."
"Saya yakin kita bisa juara,” lanjut mantan pelatih Persiba Balikpapan dan Madura FC itu.
Untuk diketahui, Salahudin merupakan bagian dari skuat Garuda saat meraih medali emas kedua dalam SEA Games tahun 1991 di Manila, Filipina.
Saat itu Salahudin baru berusia 19 tahun, salah satu pemain termuda skuat Garuda. Bersamaannya ada Rochy Putiray, Peri Sandria, Widodo C Putro, dan Sudirman.
Raihan emas Indonesia di cabor sepakbola pada SEA Games 1991 merupakan yang kedua setelah mampu meraihnya ketika SEA Games 1987 di Jakarta.
Kala itu Indonesia mampu memenangkan pertandingan setelah menang tipis dari rival abadi, Malaysia dengan skor 1-0 melalui gol Ribut Waidi.
Mari berharap kenangan manis di Manila pada SEA Games 1991 kembali terulang di tahun 2019 ini.
(Tribunnews/Dwi Setiawan/Haikal)