Di sisi lain, Garuda Muda yang dipimpin Indra Sjafri bertekad mengulang kejayaan pada 1991 di mana saat itu Indonesia sukses membawa pulang emas.
Kapten tim, Andy Setyo Nugroho mengatakan, semua pemain bertekad untuk membuat sejarah di Stadion Rizal Memorial.
"Tahun 1991 silam, kita juara di sini. Kami pun bertekad untuk membuat sejarah yang sama di tempat ini, tentu kita berharap dukungan dan doa masyarakat Indonesia," kata Andy di laman resmi PSSI.
Hal senada diungkapkan Osvaldo Haay.
Pemain Persebaya Surabaya tersebut berambisi kembali mencetak gol ke gawang Vietnam.
"Tentu saya ingin membobol gawang Vietnam. Kami tahu pertandingannya tidak akan mudah, namun kami akan berusaha sekuat tenaga," ujarnya.
Pelatih Indra Sjafri meminta semua pemain fokus ke pertandingan.
"Ini adalah pertandingan yang kami tunggu. Sebelum kita lolos di fase grup, saya sudah menyatakan setelah kalah dari Vietnam, 'saya tunggu Vietnam di final' dan akhirnya ketemu lagi di final. Pertandingan ini adalah pertandingan yang menarik, saya harap Indonesia menjadi pemenangnya," kata Indra.
Indra pun sudah menyiapkan strategi untuk meredam Vietnam.
Skenario adu tendangan penalti juga sudah diantisipasi dengan menyiapkan para pemain yang bakal menjadi algojonya.
Pencapaian ini mengulang kembali memori SEA Games 1991.
Saat itu, Indonesia mampu meraih emas setelah menang melawan Thailand di final setelah melalui babak adu pinalti.
Timnas Indonesia yang saat itu masih diwakili oleh para pemain senior bukan seperti sekarang yang mengirimkan tim U-23, bermain bagus sejak babak fase grup.
Berada di grup B bersama tuan rumah Filipina, Malaysia dan Vietnam, tim Garuda mampu mengakhiri fase grup dengan menjadi pemuncak dengan tidak terkalahkan dari tiga pertandingan yang dijalani.