Menanggapi hal tersebut, coach Milo tidak ingin memusingkan masalah statusnya di masa mendatang bersama Arema FC.
Menurutnya yang terpenting ialah fokus di dua pertandingan terakhir Singo Edan.
Di dua laga sisa, Arema FC akan meladeni tim kuat, yaitu Bali United dan Borneo FC.
"Masih ada dua pertandingan lagi mungkin setelah itu kami akan berbicara (Milo dan manajemen,red)," jelas pelatih Arema FC tersebut.
"Untuk sekarang belum ada pembicaraan apapun. Saya masih fokus untuk dua pertandingan yang ada. Saya ingin menjadi orang yang profesional," imbuhnya.
Selain itu, sorotan tajam ditujukan pada lini pertahanan Arema FC.
Di laga terakhir melawan Persebaya, Arema FC menjadi lumbung dengan empat gol yang bersarang.
Singo Edan saat ini menjadi tim dengan rasio kebobolan tertinggi kedua dengan 57 gol.
Tim yang memiliki rasio kebobolan pertama ialah Kalteng Putra dengan 59 gol.
Singo Edan yang mampu menceploskan 56 gol berbanding 57 kebobolan.
Tentunya ini menjadi sebuah catatan buruk bagi tim sekelas Arema.
Apalagi, dua bek berpengalaman dan berharga mahal, ada di lini tersebut.
Duet Hamka Hamzah dan Arthur Cunha menjadi benteng terakhir tim Singo Edan.
Singo Edan mengalami kebobolan dalam jumlah banyak saat melakoni laga away.