Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, pun sudah memastikan Hariono tak lagi bersama Maung Bandung pada musim depan.
Hariono boleh dibilang satu di antara ikon Persib Bandung selama satu dekade terakhir.
Bahkan, Hariono pantas menyandang status gelandang bertahan terbaik Persib selama 10 tahun terakhir.
Ia diboyong dari Deltras Sidoarjo ke Persib Bandung oleh Jaya Hartono.
Sejak itu pun Hariono menjadi andalan Maung Bandung di lini tengah.
Baca: Kabar Transfer Persib: Sebelas Tahun Bersama, Maung Lepas Hariono
Baca: Hal-Hal Seputar Menukiknya Peforma Persib di Liga 1 Musim Ini: Lini Serang Kehilangan Taji
Baca: Persib Vs PSM Makassar: Juku Eja Kehilangan Semua Pilar Asingnya
20 Latihan Soal Matematika Kelas 5 SD BAB 4 Kurikulum Merdeka & Kunci Jawaban, Keliling Bangun Datar
Download Modul Ajar Serta RPP Seni Rupa Kelas 1 dan 2 Kurikulum Merdeka Lengkap Link Download Materi
Baca: 3 Fakta Performa Persib Bandung Jauh Menurun Dibandingkan dengan Musim Lalu
Karena permainan yang lugas bahkan cenderung keras, pemain asal Sidoarjo itu pun mendapat diberi gelar "gelandang pengangkut air".
Sejak zaman kepelatihan Jaya Hartono hingga Robert Alberts, Hariono tetap jadi andalan Persib Bandung.
Musim terbaik Hariono bersama Maung Bandung, tentu saja, ketika menjuarai LSI 2014 dan Piala Presiden 2015.
Namun, dari sisi menit bermain, musim terbaik sang gelandang bertahan justru terjadi pada musim 2013.
Pada musim itu, dia mencatat 2.679 menit bermain dari 31 penampilan.
Tergerus usia
Performa Hariono tampaknya tergerus usia. Saat ini, ia berusia 34 tahun.
Gerakan dan permainannya tidak lagi selincah dulu.
Hal itu bisa terlihat dari statistik sang pemain dari musim ke musim.