Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bhayangkara FC menuntaskan Liga 1 2019 dengan finis pada peringkat keempat yang menorehkan 53 poin dari 34 laga.
Capaian itu mencapai target yang sebelumnya diusung manajemen Bhayangkara FC yakni peringkat lima atau enam.
Gelandang Bhayangkara FC, Adam Alis pun mengungkapkan perjuangan timnya yang pada akhirnya bisa finis di lima besar.
Padahal di awal musim tim berjuluk The Guardian tersebut sempat terseok-seok.
“Liga 1 2019 yang luar biasa dan penuh tantangan. Di mulai cedera di awal tahun, pergantian dua pelatih di putaran pertama, sampai harus berjuang dari dasar klasemen,” tulis Adam Alis dalam akun instagram resminya.
Namun, dikatakan pemain asal Jakarta itu, kerja keras dan kekompakan tim membuat The Guardian bisa tampil apik di putaran kedua.
“Tapi kekompakan tim dan kerja keras lah yang akhirnya membawa Bhayangkara FC di posisi papan atas akhir tahun. Sampai jumpa Liga 1 2020,” lanjutnya.
Untuk diketahui, The Guardian di awal musim menunjuk Alfredo Vera, namun pelatih asal Argentina itu harus didepak lantaran tak bisa membawa Bhayangkara FC tampil apik.
Yeyen Tumena yang saat itu menjabat sebagai Direktur Tekni Bhayangkara FC pun mengisi jabatan pelatih menggantikan Afredo Vera. Namun, di awal putaran kedua, manajemen Bhayangkara FC kembali mendatangkan pelatih anyar.
Paul Munster. Pelatih asal Irlandia utara ini lah yang bisa dibilang jadi kunci kesuksesan Bhayangkara FC di putaran kedua. Semenjak ditangani Paul Munster, Indra Kahfi dkk. meraih 10 kali kemenangan, lima kali imbang dan dua kali kalah.