TRIBUNNEWS.COM - Perjalanan tidak mudah harus dilalui oleh Persib Bandung dalam mengarungi perjalanan kompetisi Liga 1 musim 2019/2020.
Sempat terpuruk di putaran pertama, perlahan namun pasti tim Maung Bandung mulai menunjukkan perkembangan positif dan tampil lebih baik pada putaran kedua.
Torehan 13 kemenangan, 12 hasil imbang, dan 9 kemenangan menjadi bukti performa Persib sepanjang musim ini di Liga 1 2019/2020.
Persib yang kini diarsiteki Robert Rene Alberts pun harus puas berada diposisi keenam dengan koleksi 51 poin di klasemen akhir Liga 1 2019.
Sebuah posisi yang sebenarnya diluar target dari pihak manajemen Persib yang berharap tim kebanggaan Bobotoh tersebut bisa menembus lima besar.
Berikut ini catatan menarik perjalanan Persib Bandung sepanjang musim ini dalam mengarungki Liga 1 2019/2020:
1. Miljan Radovic Mengundurkan DiriĀ
Keputusan secara mengejutkan diambil oleh Miljan Radovic yang saat itu diamanahi sebagai Pelatih Persib Bandung di awal tahun 2019.
Radovic memutuskan mengundurkan diri diri dari jabatannya setelah dinilai pihak manajemen bahwa dirinya kurang mampu mengangkat performa tim saat perhelatan dalam ajang Piala Presiden 2019.
Saat itu dalam ajang Piala Presiden 2019, tim Maung Bandung gagal lolos dari fase grup.
Sebagai tuan rumah, Persib hanya mampu finish di posisi ketiga di klasemen akhir babak penyisihan grup.
Raihan sekali menang dan dua kali kalah menjadi bukti performa kurang memuaskan tim Persib dalam ajang Piala Presiden 2019.
Walaupun hanya sebatas turnamen pramusim, hasil tersebut tentu menjadi warning bagi Persib yang ingin kembali mendominasi kompetisi Liga 1 pada musim 2019/2020.
Performa kurang stabil yang dialami Persib dibawah arahan Miljan Radovic ternyata terus berlanjut ke ajang Piala Indonesia.
Tercatat dalam lima laga yang dimainkan, tim Maung Bandung hanya mampu sekali menang dalam lima pertandingan.
Sisanya berupa tiga kali imbang dan sekali menelan kekalahan.
Deretan catatan kurang mengesankan tersebut membuat sang pelatih pun mengundurkan diri dari jabatannya sebelum perhelatan kompetisi Liga 1 2019.
Alhasil Radovic hanya menjabat sebagai pelatih tim Maung Bandung hanya selama empat bulan bulan.
Mengingat ia diangkat sebagai pelatih Persib pada tanggal 9 Januari 2019, dan diberhentikan pada medio awal Mei.
2. Trending #TolakLopicic
Saat Persib masih ditangani oleh Miljan Radovic pada awal tahun, salah satu keputusan yang disoroti oleh para fans yakni perihal perekrutan pemain.
Diawal masa kepelatihannya ia secara mengejutkan membuat keputusan dengan mendatangkan Srdan Lopicic ke tim Maung Bandung.
Perekrutan Lopicic pun langsung mendapatkan respon negatif dari para bobotoh.
Apalagi penampikan Lopicic tak bisa memuaskan pendukung Maung Bandung.
Tidak sampai disitu, para fans pun menyuarakan ketidakcocokannya dengan perekrutan Lopicic dengan menyuarakan tagar #LopicicOut.
Alhasil saat perampingan skuat jelang bergulirnya menghadapi Liga 1, ia menjadi salah satu pemain yang didepan oleh pihak klub.
Tepatnya pada hari Jumat, 26 April 2019 namanya sudah tidak masuk list skuat tim Maung Bandung dalam menghadapi kompetisi Liga 1 2019/2020.
3. Ditunjuknya Robert Rene Alberts
Pihak manajemen Persib akhirnya menunjuk sebagai Robert Rene Alberts untuk menjadi nahkoda tim Persib guna menghadapi kompetisi Liga 1 2019.
Penunjukkan tersebut harus diambil oleh Persib setelah Miljan Radovic sebagai arsitek sebelumnya memilih mengundurkan diri sebagai pelatih.
Robert Rene Alberts sendiri merupakan salah satu pelatih yang mempunyai kepemimpinan manajerial yang terkenal disiplin dan kompeten.
Arema FC dan PSM Makassar menjadi dua klub yang pernah merasakan tangan dingin Robert Alberts.
Selain itu, Robert Rene Albert juga sudah kenyang pengalaman di sepak bola Asia Tengara.
Mengawali karir sebagai pelatih sepak bola di klub Kedah FA pada tahun 1992.
Bersama klub asal Malaysia tersebut, ia berhasil mengantarkan Kedah FA meraih dua gelar sekaligus.
Dua gelar itu antara lain, Liga Primer Malaysia dan Piala FA Malaysia.
Setelah menangani Keda FA selama empat tahun, Robert Rene Albert berpindah ke Singapura untuk melatih Tanjong Pagar United pada tahun 1996.
Kemudian pada tahun 1999, Robert Rene Albert melatih Home United.
Bersama dengan Home United, ia juga mampu menjuarai Liga Utama Singapura.
Tidak hanya pada level klub, Robert Rene Albert juga pernah menahkodai Timnas Korea Selatan U-19 pada tahun 2002.
Setelah itu pada tahun 2008, Robert Rene Albert kembali melatih klub asal Malaysia, yaitu Sarawak. FA
Robert Rene Albert akhirnya menjajal untuk melatih klub Indonesia pada musim 2009, yaitu Arema FC.
Pada musim pertamanya, Robert Rene Albert langsung mempersembahkan gelar juara Liga 1 yang dulunya masih bernama Indonesia Super Lague (ISL).
Selain itu, ia juga berhasil membawa Arema FC tampil di final Piala Indonesia 2010 saat melawan Sriwijaya FC.
Pada musim pertamanya, Robert Rene Albert langsung mempersembahkan gelar juara Liga 1 yang dulunya masih bernama Indonesia Super Lague (ISL).
Selain itu, ia juga berhasil membawa Arema FC tampil di final Piala Indonesia 2010 saat melawan Sriwijaya FC.
4. Bersinarnya Febri Hariyadi
Dilansir dari Transfermarkt, performa yang ditunjukkan oleh Febri Hariyadi bersama Persib sepanjang musim ini cukup impresif.
Berposisi sebagai winger tidak menyurutkan sang pemain untuk berkontribusi maksimal bagi tim Maung Bandung.
Torehan sembilan gol dan delapan assist menjadi bukti performa impresif dari Febri Hariyadi.
Pria kelahiran Bandung, 19 Februari 1996 tersebut juga tampil sebanyak 28 penampilan sepanjang musim ini.
Total 2.331 menit juga menjadi bukti pentingnya peran Febri Hariyadi bersama Persib.
Pergerakan cepat dan kelincahan yang ia miliki menjadi andalan pemain berusia 23 tahun tersebut.
5. Gagal Finish Lima Besar
Persib Bandung harus puas berada diperingkat keenam di akhir klasemen kompetisi Liga 1 2019/2020.
Tim kebanggaan warga Bandung tersebut mengoleksi 51 poin pada akhir musim.
Raihan berupa 13 kemenangan, 12 hasil imbang, dan 9 kekalahan menjadi pencapaian Persib pada musim ini.
Secara target sebenarnya pencapaian tersebut diluar dari harapan pihak manajemen Persib.
Hal ini dikarenakan pihak manajemen menargetkan Persib untuk bisa finish minimal pada posisi lima besar.
Bahkan, posisi runner-up menjadi harapan utama tim Persib.
Namun Pangeran Biru harus puas menutup kompetisi di peringkat enam.
Dilansir dari laman resmi Persib, Umuh Muchtar selaku manajer Persib tetap mengapresiasi perjuangan timnya walaupun tidak memenuhi target.
"Memang kalau harapan lima besar. Sebelumnya kami berharap bisa dapat runner up, tapi apa boleh buat. Mohon maaf bobotoh, hasilnya tidak maksimal," kata Umuh.
Meski demikian, dia mengaku sedikit terobati dengan kemenangan beruntun tim asuhan Robert Alberts pada tiga laga pamungkas.
Sembilan poin didapatkan dari laga melawan Borneo FC (0-1), Perseru Badak Lampung (4-0) dan PSM Makassar (5-2).
"Saat tiga laga sisa, saya bilang jangan sampai kalah. Alhamdulillah semuanya menang. Semoga musim depan lebih baik lagi," ucapnya.
Secara itung-itungan klasemen, Persib hanya terpaut dua angka saja dengan Persipura, Bhayangkara, dan Madura United yang berada diposisi ketiga hingga keenam secara berurutan.
Demikianlah beberapa catatan menarik tim Persib Bandung sepanjang musim ini.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)