TRIBUNNEWS.COM - Arema FC menyataka masih menunggu kebijakan pelatih baru perihal transfer pemainnya.
Akan tetapi, sampai saat ini belum ada pelatih yang secara resmi diperkenalkan, nyatanya isu soal beberapa pemain tetap berhembus kencang.
Seperti halnya dua pemain yang mempunyai kontribusi di musim ini seperti Makan Konate dan Ricky Kayame.
Musim ini pemain Singo Edan yang paling menonjol adalah Makan Konate yang menujukan permainan terbaiknya.
Permainan terbaik yang ditunjukan mantan pemain Sriwijaya FC dan Persib Bandung ini membawanya menjadi salah satu dari 11 pemain terbaik Liga 1 2019
Prestasi yang telah ditampilkan Konate justru membuat manajemen merasa terbebani.
Gelandang asal Mali itu disebut-sebut meminta kenaikan nilai kontrak hingga 50 persen lebih kepada manajemen Arema.
Dikutip Tribunnews dari Bolasport, Konate bersama dua rekannya di Singo Edan ikut dalam pertandingan Tarkam yang bertajuk Bupati Cup IV di Tuban, Jawa Timur.
Dua rekan lainnya yang ikut dalam pertandingan tersebut yakni Ricky Kayame dan M Nasir.
Berlabel pemain asing sekaligus pemain terbaik Liga 1 2019 tentu ikutnya Konate dalam turnamen ini mengundang komentar.
Komentar tersebut salah satunya dari koordinator Aremania, Awang Karta.
Awang Karta yang mengomentari Makan Konate sempat menyebut bahwa Ricky dipastikan tak akan bertahan di Arema FC musim depan.
Komentar tersebut ia utarakan setelah mendapati foto Makan Konate yang sedang berada di Tuban, Jawa Timur dan ditengarai mengikuti turnamen lokal antar kampung (tarkam) bertajuk Bupati Cup IV 2019.
"Konate kok kesannya memalukan, pemain sekaliber dia masih mau bermain di turnamen tarkam itu memalukan," ujar Awang Karta dikutip BolaSport.com dari SuryaMalang.com.
Dalam turnamen tersebut Konate tak sendirian, dia bersama rekan satu timnya di Arema, Nasir dan Ricky Kayame.
Melihat hal tersebut terlontarlah yang mengindikasikan bahwa Kayame tak dipertahankan manajemen Arema.
"Kalau Nasir tak masalah, karena memang kampung halaman dia kami paham," kata Awang.
"Ricky Kayame juga, dia kan sudah pasti tak akan di Arema musim depan.
"Nah kalau Konate berbeda, dia sudah minta naik gaji tetapi masih juga main di tarkam," tuturnya.
Meski begitu, Arema FC sendiri baru akan resmi mengungkap masa depan skuadnya pada Januari 2020.
"Semua akan diumumkan nanti awal tahun, jadi semuanya mohon bersabar, termasuk Aremania," ucap General Manager Arema, Ruddy Widodo.
Arema FC dikaitkan dengan Mario Gomez dan Edson Tavarez
Gelaran kompetisi Liga 1 2019 telah resmi berakhir pada Minggu (22/12/2019).
Berakhirnya kompetisi membuat beberapa klub langsung berbenah menyosong Liga 1 musim depan.
Salah satunya tim Arema FC yang tidak memperpanjang kontrak sang pelatih Milomir Selsija.
Kepastian berakhirnya kontrak pelatih yang akrab disapa Milo ini karena tidak dapat merealisasikan target yang diusung manajemen Singo Edan.
Dikutip Tribunnews dari situs resmi Liga Indonesia, manajemen Singo Edan akan segera menunjuk pelatih baru dalam waktu dekat ini.
Sudarmaji selaku Media Officer Arema FC menuturkan bahwa manajemen sedang menuntaskan negosiasi dengan pelatih baru Arema FC di musim depan.
Sejumlah nama pun sempat dikaitkan dengan Arema FC, nama-nama tersebut antara lain Mario Gomez, Gomes De Oliveira, Alfredo Vera, Edson Tavares berdasarkan clue yang dikeluarkan manajemen adalah pelatih asal Amerika Latin.
"Insya Allah pekan-pekan ini penunjukan pelatih akan selesai diawal," ujar Sudarmaji dilansir dari laman resmi Liga Indonesia,
Dimana Arema sendiri ingin mengubah gaya bermain mereka yang selama dua tahun terakhir bermain dengan gaya Eropa Timur, maka musim depan manajemen Arema FC dapat mengubah gaya mereka ala Amerika Latin.
Dengan persiapan awal yang telah dilakukan, manajemen berharap Arema FC dapat meraih hasil yang positif di musim depan.
Apalagi performa Arema FC musim ini di putaran kedua mengalami penurunan performa yang membuat target Arema FC berubah.
Semula manajemen Arema FC mematok target runner-up namun gagal setelah Arema mengalami 6 laga tanpa kemenangan.
Untuk itu manajemen telah melakukan banyak evaluasi guna menyambut musim depan yang rencananya akan bergulir bulan Maret mendatang.
"Manajemen sudah lakukan persiapan diawal semoga hasilnya lebih baik lagi," tutupnya.
Dua nama pelatih seperti Mario Gomez dan Edson Tavarez memang layak untuk dipertimbangkan sebagai pelatih baru Hamka Hamzah dkk pada musim depan.
Mario Gomez yang kini melatih Borneo FC berhasil membuat Pesut Etam banyak berbicara dalam Liga 1 2019.
Eks juru taktik Persib Bandung itu juga masuk nomine pelatih terbaik Liga 1 2019.
Meski begitu, Mario Gomez tetap tidak bisa membawa Borneo FC duduk di peringkat kedua klasemen akhir Liga 1 2019.
Pesut Etam hanya mampu duduk di peringkat ketujuh dengan mengemas 51 poin.
Sementara kandidat yang lain seperti Edson Tavarez berhasil menyelamatkan Persija Jakarta dari degradasi musim ini.
Edson Tavarez datang sebagai pelatih ketiga Macan Kemacoran di musim ini dengan menggantikan pelatih-pelatih sebelumnya diantaranya Ivan Kolev dan Julio Banuellos yang dipecat manajemen karena tidak dapat mengangkat peforma tim.
Bersama Persija Jakarta, Edson Tavares mampu membawa tim berjulukan Macan Kemayoran itu finis pada posisi ke-10 dengan mengemas 44 poin.
Pelatih yang datang untuk menggantikan Julio Banuelos itu mempersembahkan tujuh menang, tiga imbang, dan lima kali tumbang.
Edson juga berhasil memenuhi target dari manajemen Persija Jakarta yakni tidak terdegradasi plus finis pada 10 besar.
(Tribunnews/Ipunk)