TRIBUNNEWS.COM - PSSI terus berkomitmen untuk memajukan persepakbolaan nasional, salah satunya dengan meningkatkan kursus kepelatihan pada tahun 2020.
Total 16 kursus kepelatihan menjadi target PSSI pada tahun ini, angka itu meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 4 saja.
Hal itu disampaikan oleh Danurwindo selaku Direktur Teknik PSS yang berharap selain ada peningkatan kuantitas pelatih juga harus diimbangi peningkatan kualitas instruktur.
Selain itu, program yang ingin dirancang oleh PSSI tersebut bertujuan untuk membangun pondasi yang kuat dari bawah.
"Dalam membangun sepak bola, kita harus mulai dengan membangun pondasi yang kuat," ujar Danur Windo dilansir dari laman resmi PSSI.
"Mulai dari membangun grassroots hingga rumahnya harus dibuat dengan baik" ungkap Danurwindo, yang juga mantan pelatih Tim Nasional Indonesia.
Danurwindo mengungkapkan lebih dari 4.000 pelatih Indonesia telah berhasil lolos dari lisensi D hingga kini mereka ada beberapa yang telah memiliki berlisensi AFC Pro.
Mantan pelatih Persija itu juga mengingatkan tentang lahirnya Filanesia yang menjadi panduan utama melatih sebuah tim sepak bola di tanah air.
"Filanesia merupakan panduan dalam melatih sepak bola sesuai dengan karakter dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia yang diterjemahkan ke dalam pembinaan usia muda," harap Danurwindo.
"Dengan adanya karakteristik filosofi, maka dibutuhkan pelatih yang mampu menjalankannya, oleh karena itu bersamaan pula lahirlah sekolah pelatih." jelasnya.
Prestasi membanggakan juga mampu ditorehkan oleh PSSI setelah berhasil melahirkan total 2.442 pelatih di berbagai level sepanjang tahun 2019.
Dimulai dengan lisensi D yang bekerja sama dengan anggota Asprov di daerah telah melaksanakan total 76 kursus dengan jumlah partisipan 1941 pelati.
Dilanjutkan dengan lisensi C dengan total Kursus 15 dan jumlah peserta 360.
Sedangkan untuk jenjang lebih tinggi seperti lisensi B ada 4 kursus dengan total peserta 94 dan lisensi A ada 1 kursus dengan total 23 peserta.